> >

Kota Paris Sambut Riuh Olimpiade, 45.000 Polisi hingga Jet Rafale Siaga untuk Pengamanan

Kompas dunia | 23 Juli 2024, 16:05 WIB
Seorang personel kepolisian melewati spanduk Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, Sabtu (20/7/2024). (Sumber: Thomas Padilla/Associated Press)

PARIS, KOMPAS.TV - Olimpiade Paris 2024 akan dimulai secara resmi pada Jumat (26/7/2024) mendatang. Kontingen-kontingen Olimpiade dari seluruh dunia pun sudah berdatangan di ibu kota Prancis tersebut mulai Senin (22/7/2024).

Sekitar 10.500 atlet partisipan Olimpiade 2024 akan menambah kepadatan Paris setidaknya hingga Agustus 2024 mendatang. Jumlah itu pun ditambah jutaan wisatawan yang diperkirakan akan mendatangi Paris untuk memeriahkan Olimpiade 2024.

Paris menghadapi tantangan sendiri karena mengubah berbagai ruang publik seperti Sungai Seine menjadi arena sementara pertandingan Olimpiade 2024. Banyak pertandingan cabor Olimpiade 2024 akan digelar di jantung kota yang berpenduduk 2 juta jiwa ini.

Hal tersebut menghadirkan tantangan keamanan tersendiri bagi pihak berwenang dan penyelenggara. Bagaimana penyelenggara Olimpiade Paris 2024 merencanakan pengamanan selama acara berlangsung?

Pengamanan Olimpiade Paris 2024

Pihak berwenang telah menyiapkan puluhan ribu aparat keamanan untuk mengamankan Paris selama Olimpiade. Terdapat sekitar 45.000 personel kepolisian dan gendarmeri yang disiagakan di Paris.

Baca Juga: Palestina Minta Israel Didiskualifikasi dari Olimpiade, Sebut 400 Atlet Palestina Terbunuh di Gaza

Pengamanan oleh kepolisian didukung oleh sekitar 10.000 tentara yang diterjunkan. Militer Prancis dilaporkan telah mendirikan kamp besar di Paris untuk keperluan pengamanan.

Wakil Komandan Pasukan Militer Kontra-Terorisme Prancis Jenderal Eric Chasboeuf menyebut kehadiran militer bersenjata lengkap mungkin akan mengejutkan bagi pengunjung dari negara lain. 

Akan tetapi, Chasbeouf menyebut pemandangan seperti demikian cukup umum bagi masyarakat Prancis. Tentara biasa terlihat di tempat keramaian di Prancis sejak Al-Qaida dan ISIS berulang kali menyerang Paris pada 2015.

"Awalnya, sangat aneh bagi mereka melihat kami dan mereka menghindari kehadiran kami, mengambil jalan memutar," kata Chasboeuf dikutip Associated Press.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU