Kejutan! Hamas dan Fatah Teken Deklarasi di Beijing untuk Akhiri Perselisihan
Kompas dunia | 23 Juli 2024, 14:48 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Faksi perlawanan pendudukan Israel di Palestina, Hamas dan Fatah, menandatangani deklarasi di Beijing untuk mengakhiri perselisihan bertahun-tahun. Hal ini dilaporkan media pemerintah China, Selasa (23/7/2024).
Deklarasi Beijing ini bertujuan "mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan Palestina," kata media China CCTV.
Meski Hamas dan Fatah sudah sering berjanji akan bekerja sama sebelumnya namun selalu gagal, kali ini penandatanganan deklarasi bertepatan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya sudah dekat.
CGTN melaporkan, kedua kelompok yang bersaing ini, bersama 12 faksi politik lainnya, bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menyelesaikan pembicaraan yang dimulai sejak Minggu (21/7) lalu.
Hamas dan Otoritas Palestina sudah beberapa kali menggelar pembicaraan kesatuan sejak Hamas menguasai Gaza dari tangan Fatah melalui kekerasan pada 2007.
Namun, upaya kesatuan selalu gagal karena persaingan sengit antara kedua faksi soal kekuasaan dan penolakan Barat terhadap pemerintahan yang melibatkan Hamas, kecuali Hamas mengakui Israel.
Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, meningkat menjadi 77, sementara lebih dari 30 lainnya masih tertimbun reruntuhan, dan sekitar 200 lainnya terluka, termasuk anak-anak dan perempuan, menurut sumber medis seperti laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA, Selasa (23/7).
Baca Juga: Peneliti Sebut Memerangi Hamas Hanya Dalih Israel: Tujuan Netanyahu Hapus Memori Kolektif Palestina
Agresi Israel di Khan Yunis timur juga memaksa puluhan ribu warga sipil Palestina mengungsi, di tengah kondisi kemanusiaan dan medis yang sangat buruk akibat serangan brutal tersebut.
Pada hari ke-291 agresi di Jalur Gaza, tentara Israel terus melakukan pembantaian di berbagai daerah pada Selasa pagi, terutama di Khan Yunis, Kota Gaza, Kamp Jabalia, dan Deir al-Balah, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka puluhan warga sipil.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press / WAFA