Biden Disanjung Demokrat sebagai Negarawan, Aktivis Palestina: Dia Akan Diingat sebagai Genocide Joe
Kompas dunia | 23 Juli 2024, 14:42 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Langkah Joe Biden mundur dari pencapresan Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) pada Minggu (21/7/2024) lalu disanjung berbagai pihak. Tokoh-tokoh Demokrat menyanjungnya sebagai negarawan karena bersedia mundur pada waktu yang tepat.
Tokoh-tokoh senior Partai Demokrat pun silih berganti memberikan pujian untuk Biden, mulai dari Bill Clinton hingga Barrack Obama. Mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi menyebut "visi, nilai, dan kepemimpinan" Biden patut dicontoh.
Baca Juga: Joe Biden Mundur dari Pencapresan, Presiden Israel dan Ukraina Kompak Beri Apresiasi Tinggi
Akan tetapi, di tengah banjir sanjungan untuk politikus 81 tahun tersebut, aktivis-aktivis pro-Palestina menyuarakan kritik getir sehubungan dukungan penuh Biden untuk Israel. Biden dinilai bersedia mendukung Israel tanpa syarat, bahkan ketika melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina.
"Dia akan diingat karena ratusan ribu yang terbunuh, terluka, dan terusir di Gaza," kata Direktur Eksekutif American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC) Abed Ayoub dikutip Al Jazeera, Senin (22/7).
"Tidak ada jalan lain. Genocide Joe, itulah bagaimana dia akan diingat."
Bagi advokat hak-hak Palestina, kebijakan Biden akan diingat sebagai noda sejarah. Eks wakil Barack Obama itu enggan menarik dukungan untuk Israel kendati situasi kemanusiaan terus memburuk di Gaza.
Pemerintah Biden tercatat hanya sekali menangguhkan pengiriman jenis bom tertentu di tengah serangan ke Rafah. Namun, Biden kemudian mengirimkan paket bom tersebut atas desakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Abed Ayoub mengatakan, kendati pencapaian-pencapaian di tingkat domestik, Joe Biden akan diingat sebagai salah satu presiden terburuk karena kebijakannya terkait Israel-Palestina.
Hal senada diungkapkan organisasi US Campaign for Palestinian Rights (USCPR). Organisasi ini menyatakan, warisan Joe Biden yang akan paling diingat adalah genosida.
"Tidak ada yang bisa menghapus fakta bahwa warisan Biden adalah, dan akan selalu, genosida," demikian kata USCPR dalam sebuah pernyataan.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh setidaknya 39.983 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 89.727 orang juga terluka di Jalur Gaza. Sementara 10.000 orang lebih dinyatakan hilang, berkemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Palestina Minta Israel Didiskualifikasi dari Olimpiade, Sebut 400 Atlet Palestina Terbunuh di Gaza
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV