> >

Joe Biden Mundur dari Pencapresan, Republikan Minta Sekalian Mundur dari Jabatan Presiden

Kompas dunia | 22 Juli 2024, 11:11 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dalam konferensi pers di hari terakhir KTT Nato di Washington, AS, Kamis (11/7/2024). (Sumber: AP Photo/Jacquelyn Martin)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Politikus-politikus Partai Republik meminta Joe Biden mundur dari jabatan presiden Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan usai Biden mengundurkan diri dari pencapresan Partai Demokrat pada Minggu (21/7/2024).

Ketua DPR AS dari Republikan, Mike Johnson menilai, jika Biden menilai diri tidak layak menjadi capres Demokrat, politikus 81 tahun itu mestinya mengundurkan diri sebagai presiden.

"Apabila Joe Biden tidak layak mencalonkan diri menjadi Presiden, dia tidak layak menjabat sebagai Presiden. Dia harus mengundurkan diri segera. 5 November (tanggal pilpres AS) masih lama," kata Mike Johnson dikutip Associated Press.

Baca Juga: Isi Lengkap Surat Joe Biden yang Mundur dari Pencapresan, Sampaikan Terima Kasih ke Rakyat AS

Hal senada diungkapkan anggota parlemen AS, Tom Emmer. Emmer menyebut Biden tidak layak mengemban tanggung jawab sebagai presiden dalam kondisi saat ini.

"Jika Partai Demokrat menganggap Joe Biden tidak layak mencalonkan diri kembali, dia jelas tidak layak memegang kode nuklir kita. Biden harus mengundurkan diri segera," katanya.

Biden tidak menyinggung alasan spesifik dalam surat terbuka yang mengumumkan pengunduran dirinya. Biden mundur di tengah desakan berbagai kalangan di Demokrat memintanya tidak melanjutkan pencalonan usai penampilan buruk di debat capres akhir Juni lalu.

"Melayani kalian sebagai Presiden adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya. Dan meskipun sudah menjadi niat saya untuk dipilih kembali, saya yakin pilihan terbaik demi partai dan negara ini adalah saya mengundurkan diri dan fokus memenuhi tanggung jawab sebagai Presiden pada sisa masa jabatan saya," kata Biden dalam suratnya.

Biden kemudian mendukung wakilnya, Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai capres Demokrat. Namun, Harris perlu mendapatkan dukungan bulat dari Demokrat untuk menjadi rival Donald Trump di pemilihan presiden.

Partai Demokrat sendiri baru akan meresmikan nama calon presiden dalam konvensi nasional partai pada pertengahan Agustus mendatang. Usai mundurnya Biden, Kamala Harris menjadi sosok terdepan untuk menjadi capres.

"Saya akan melakukan apa pun dalam kuasa saya untuk mempersatukan Partai Demokrat, dan mempersatukan negara kita, untuk mengalahkan Donald Trump dan agenda ekstrem Project 2025-nya," kata Harris usai pengunduran diri Biden.

Baca Juga: Trump Gemborkan Persahabatan dengan Kim Jong-Un, Bakal Ajak Pemimpin Korea Utara Nonton Baseball

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU