> >

Fakta-Fakta Pemadaman Massal Microsoft yang Sebabkan Layar Biru dan Gangguan Global

Kompas dunia | 20 Juli 2024, 07:16 WIB
Logo CrowdStrike dan halaman web Spirit Airlines ditampilkan di layar komputer dan layar ponsel, di New York, Jumat, 19 Juli 2024. Gangguan teknologi global Microsoft Windows akibat pembaruan perangkat lunak yang salah mengganggu perusahaan dan layanan di seluruh dunia (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS TV - Banyak negara mengalami kekacauan online pada hari Jumat akibat pemadaman Microsoft Windows besar-besaran yang mempengaruhi perusahaan dan layanan di berbagai industri. Penerbangan terganggu, bank dan sistem rumah sakit offline, serta media tidak dapat mengudara.

Gangguan besar ini disebabkan oleh CrowdStrike, perusahaan keamanan siber yang menyediakan perangkat lunak ke banyak perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan ini mengatakan masalah terjadi karena pembaruan yang rusak ke komputer yang menjalankan Microsoft Windows, dan mencatat bahwa masalah ini bukanlah insiden keamanan atau serangan siber.

CrowdStrike mengatakan sedang menyiapkan solusi. Namun, kekacauan semakin parah beberapa jam setelah masalah pertama kali terdeteksi.

Baca Juga: Ada Celah Keamanan Serius di Wi-Fi, Pengguna Windows 10-11 Disarankan Update

Seorang penumpang melihat monitor keberangkatan di Bandara Internasional Des Moines, Jumat, 19 Juli 2024, di Des Moines, Iowa. (Sumber: AP Photo)

Bagaimana 'Blue Screen' Terjadi pada Microsoft Windows Hari Jumat?

Gangguan pada hari Jumat dimulai ketika pembaruan rusak dari CrowdStrike untuk alatnya, "Falcon." Perusahaan mengatakan cacat ditemukan "dalam satu pembaruan konten untuk host Windows" — dan sistem Mac serta Linux tidak terpengaruh.

Namun, karena banyak perusahaan bergantung pada CrowdStrike untuk keamanan dengan Windows sebagai sistem operasinya, dampak dari masalah ini sangat luas. Komputer yang terpengaruh menunjukkan pesan kesalahan "blue screen of death."

Antrean panjang terbentuk di bandara di AS, Eropa, dan Asia karena maskapai kehilangan akses ke layanan check-in dan pemesanan selama puncak musim liburan — mengganggu ribuan penerbangan.

Bank di Afrika Selatan dan Selandia Baru melaporkan pemadaman yang mempengaruhi pembayaran. Beberapa stasiun berita, terutama di Australia, tidak dapat mengudara selama berjam-jam.

Rumah sakit mengalami masalah dengan sistem janji temu mereka, menyebabkan penundaan dan kadang-kadang pembatalan perawatan kritis, sementara pejabat di beberapa negara bagian AS memperingatkan masalah 911 di daerah mereka.

Di tempat lain, orang mengalami ketidaknyamanan lebih kecil, seperti masalah memesan di Starbucks, menyebabkan antrean panjang di beberapa gerai kopi. Beberapa papan iklan di Times Square, New York City, juga mati.

Para ahli menekankan bahwa gangguan pada hari Jumat menyoroti kerentanan ketergantungan dunia pada perangkat lunak dari hanya beberapa penyedia.

"Ini adalah situasi 'semua telur kita ada dalam satu keranjang'," kata Craig Shue, profesor dan kepala departemen ilmu komputer di Worcester Polytechnic Institute. "Ini memungkinkan kita memastikan 'keranjang' kita berkualitas tinggi: penyedia perangkat lunak berusaha mengidentifikasi ancaman dan meresponsnya dengan cepat. Namun pada saat yang sama, jika terjadi kesalahan dan keranjang gagal, kita akan memiliki banyak telur yang pecah."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU