> >

Hubungan Militer Rusia-Korea Utara Makin Kuat, Sinyal Bahaya bagi AS dan Sekutunya

Kompas dunia | 19 Juli 2024, 14:11 WIB
Pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Aleksey Krivoruchko (Sumber: Yonhap)

Ketika itu, setelah pembicaraan Kim Jong-un dan Putin menandatangani kesepakatan kerja sama baru yang menyerukan kedua negara menawarkan bantuan militer tanpa hambatan, jika salah satu dari mereka diserang.

Pertemuan Kim Jong-un dengan Putin, dan kini dengan salah satu pejabatnya menjadi sinyal berbahaya untuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di kawasan Asia Timur.

Bagi Korea Selatan dan Jepang, Korea Utara terus memberikan ancaman dengan terus-menerus melakukan uji coba rudal balistik.

Baca Juga: Pembelot Korea Utara Jadi Wakil Menteri Korea Selatan, Posisi Tertinggi Pelarian Rezim Kim Jong-Un

Korea Utara sendiri dituduh memberikan pasokan amunisi dari artileri bagi Rusia untuk digunakan di perang Ukraina.

Pemberian amunisi itu disebut ditukar dengan pemberian dari Moskow untuk teknologi persenjataan canggih.

Namun, kedua negara terus membantah adanya perjanjian persenjataan tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Korea JongAng Daily


TERBARU