> >

Malaysia Resmi Larang Orangtua Beri Nama Bayi Mereka Skibidi, Siti Nurtizen, dan Sederet Lainnya

Kompas dunia | 14 Juli 2024, 05:56 WIB
Departemen Pendaftaran Nasional (NRD) Malaysia baru-baru ini mengingatkan warganya tentang pedoman nama yang tidak dapat diterima untuk anak-anak, seperti Skibidi, Mipan Zuzu, Siti Nurtizen, Sailormoon, dan nama lain. (Sumber: Jabatan Pendaftaran Negara Malaysia)

KUALA LUMPUR, KOMPAS TV - Departemen Pendaftaran Nasional (NRD) Malaysia baru-baru ini mengingatkan warganya tentang pedoman nama yang dilarang untuk anak-anak, mungkin mengecewakan para pemikir kreatif.

Istilah Gen Z dan Alpha seperti Skibidi masuk daftar yang dilarang untuk nama anak, merujuk seri video viral YouTube Skibidi Toilet animator Alexey Gerasimov, di mana kepala seorang pria muncul dari toilet dan bernyanyi.

Harimau mungkin menjadi simbol Malaysia, tetapi warganya tidak diperbolehkan menamai anak mereka “Harimau” (dalam bahasa Melayu artinya harimau).

Dalam sebuah postingan Facebook pada 8 Juli 2024, Departemen Pendaftaran Nasional Malaysia membagikan panduan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang tua dalam menamai bayi mereka.

Ini juga mencakup nama-nama seperti “mipan zuzu”, “Nur Sayunx”, “MybabyGirl”, “Siti Nurtizen”, “Sailormoon”, dan “Ultraman”, dengan dua yang terakhir adalah nama karakter acara Jepang. 

Contoh lain termasuk “Busuk (bau)”, “bodoh (bodoh)”, “harimau (harimau)”, dan “evil (jahat)”. 

Departemen tersebut menambahkan bahwa orangtua tidak boleh menyertakan gelar resmi seperti “Dato”, “Tan Sri”, atau “Puan Sri” dalam nama anak mereka.

Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 5 Orang atas Dugaan Prostitusi dan Video Seks, Ada Dua Orang Warga Indonesia


Pengetik yang ceroboh juga akan lega mengetahui bahwa NRD tidak akan menerima nama yang menyerupai kesalahan ketik atau sulit diucapkan, artinya nama seperti “chuynx”, “ytjt”, atau “usyux” tidak akan lolos.

Bagi yang tidak tahu, ini adalah bahasa gaul Melayu untuk “sayang”, “yang tau je tau” (mirip dengan “iykyk” dalam bahasa Inggris), dan “busuk”.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Straits Times / Malay Mail


TERBARU