> >

Pesawat Sukhoi SuperJet 100 Jatuh di Dekat Moskow, Tiga Awak Tewas

Kompas dunia | 12 Juli 2024, 22:14 WIB
FILE - Sebuah pesawat penumpang Rusia Sukhoi Superjet 100 beraksi selama Pameran Penerbangan dan Antariksa Internasional MAKS-2019 di Zhukovsky, di luar Moskow, Rusia, Selasa, 27 Agustus 2019. Sebuah jet penumpang Rusia jatuh pada Jumat, 12 Juli 2024, saat terbang tanpa penumpang, menewaskan tiga awaknya. (Sumber: AP Photo/Pavel Golovkin, Arsip)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Sebuah pesawat Sukhoi SuperJet 100 (SSJ100) yang dimiliki oleh perusahaan energi Gazprom, jatuh di wilayah Kolomna, Moskow, Rusia, dalam penerbangan uji coba, Jumat (12/7/2024).

Pesawat tersebut dilaporkan sedang dalam uji terbang setelah menjalani perbaikan rutin.

"Pesawat ini milik Gazprom. Telah dilakukan perbaikan terjadwal. Hari ini dilakukan penerbangan uji coba. Hanya ada tiga anggota awak di dalamnya," ujar juru bicara pihak layanan operasional, dikutip TASS.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Zhukovsky untuk menjalani pengujian dalam perjalanan menuju Bandara Vnukovo.

Namun, di tengah perjalanan, pesawat tersebut mengalami kecelakaan di dekat desa Apraksino, Distrik Kolomna, Wilayah Moskow. 

"Menurut informasi awal, pesawat Sukhoi SuperJet 100 yang berangkat dari pabrik setelah perbaikan itu, sedang menuju Bandara Vnukovo tetapi jatuh di dekat desa Apraksino," kata juru bicara Departemen Investigasi Transportasi Antar Wilayah Barat dari Komite Investigasi Rusia.

Dalam penerbangan tersebut, hanya terdapat tiga awak yang merupakan pilot dari Sukhoi Civil Aircraft Company. 

Pesawat tersebut jatuh di hutan antara desa Apraksino dan Maloye Karasevo, di mana terdapat banyak rumah musim panas dan rumah keluarga tunggal.

"Para awak pesawat bertindak heroik dengan mengarahkan pesawat menjauh dari permukiman sehingga menghindari korban di darat," kata juru bicara layanan darurat.

Baca Juga: Tentara Australia Ditangkap Bersama Suaminya, Didakwa Mata-Mata Rusia

Investigasi atas kecelakaan ini telah dibuka oleh Komite Investigasi Rusia, sementara Komite Penerbangan Antarnegara (IAC) juga sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tragis ini. 

"Semua awak pesawat tewas dalam kecelakaan ini," ujar juru bicara tersebut menambahkan.

Dilansir Associated Press, pesawat SuperJet 100 buatan Rusia, yang juga dikenal sebagai SSJ100, digembar-gemborkan oleh pejabat Rusia sebagai pencapaian besar untuk industri penerbangan sipil negara itu ketika mulai beroperasi pada 2011. 

Meski begitu, tercatat ada sejumlah kecelakaan yang melibatkan SuperJet 100 dan salah satunya di Indonesia.

Pada Mei 2012, sebuah Sukhoi SuperJet 100 menabrak Gunung Salak yang menewaskan seluruh 45 orang di dalamnya. 

Investigasi mengungkapkan bahwa kru tidak menyadari adanya daratan tinggi dan mengabaikan sinyal dari sistem peringatan medan saat terbang di tengah awan tebal.

Insiden lain terjadi di bandara Sheremetyevo, Moskow pada Mei 2019, ketika SuperJet lain mengalami kecelakaan yang menewaskan 41 orang.

Pesawat tersebut disambar petir dan melakukan pendaratan darurat tak lama setelah lepas landas. 

Hasil penyelidikan menemukan, pilot mendaratkan pesawat yang bahan bakarnya masih banyak dan tidak habis pada kecepatan berlebih, sehingga menyebabkan pendaratan kasar yang memicu kebakaran. 

Baca Juga: Di KTT NATO, Zelenskyy Desak Izinkan Senjata AS Serang Target Militer di Rusia

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS/Associated Press


TERBARU