> >

Hadapi Ancaman Korea Utara, AS dan Korea Selatan Tandatangani Pedoman Pencegahan Nuklir

Kompas dunia | 12 Juli 2024, 19:30 WIB
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol didampingi ibu negara Kim Keon Hee (kiri), bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan istrinya Olena Zelenska (paling kanan) di Balkon Ruang Biru saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyambut sekutu-sekutu dan mitra-mitra NATO di Gedung Putih, Washington, Rabu, 10 Juli 2024. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan menandatangani pedoman bersama mengenai pencegahan nuklir untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang.

Dalam pertemuan di sela-sela KTT NATO di Washington, Kamis (11/7/2024), Presiden AS Joe Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memuji "kemajuan luar biasa" yang telah dicapai kedua negara setahun setelah pembentukan Kelompok Konsultatif Nuklir bersama.

Dilansir Associated Press, kedua pemimpin mengesahkan "Pedoman Pencegahan Nuklir dan Operasi Nuklir AS-ROK di Semenanjung Korea" yang ditandatangani oleh pejabat pertahanan mereka pada Kamis pagi waktu Washington. Republik Korea atau ROK merupakan nama resmi Korea Selatan.

Setahun lalu, AS dan Korea Selatan meluncurkan badan konsultatif untuk memperkuat komunikasi mengenai operasi nuklir dan membahas bagaimana mengintegrasikan senjata nuklir AS dan senjata konvensional Korea Selatan dalam berbagai situasi darurat. 

AS telah lama berjanji untuk menggunakan semua kemampuannya, termasuk senjata nuklir, untuk membela Korea Selatan jika diserang. Namun menghadapi kecurigaan bahwa mereka tidak memiliki rencana jelas mengenai bagaimana menjalankan pencegahan untuk sekutu Asia-nya tersebut.

Badan konsultatif ini dibentuk ketika Korea Utara secara tajam mempercepat kegiatan uji coba rudalnya dan secara terbuka mengancam akan menggunakan senjata nuklir secara preemptif dalam potensi konflik. 

"Dokumen Pedoman ini menyediakan dasar yang kuat untuk meningkatkan kerja sama pencegahan AS-ROK yang diperluas secara terintegrasi," bunyi pernyataan bersama Biden dan Yoon.

Du Hyeong Cha, analis di Institut Studi Kebijakan Asan Seoul, mengatakan pedoman tersebut menandai kemajuan substansial dalam rencana pencegahan, namun kedua sekutu masih perlu mengisi rincian dan melakukan latihan militer untuk mengujinya.

Baca Juga: Korea Selatan Kerahkan Senjata Laser Canggih untuk Hadang Drone Korea Utara

Kim Tae-hyo, wakil direktur keamanan nasional Korea Selatan, mengatakan kepada wartawan bahwa Korea Selatan dan AS akan mengadakan latihan militer bersama untuk membantu mengimplementasikan pedoman pencegahan. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU