Populasi Dunia Tembus 8 Miliar Manusia, Jumlah Lansia Melonjak Tajam
Kompas dunia | 12 Juli 2024, 07:35 WIBISTANBUL, KOMPAS TV - Jumlah penduduk dunia berusia 65 tahun ke atas meningkat hampir dua kali lipat menjadi 10,3% dari 8 miliar manusia di bumi, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Populasi dunia terus tumbuh dengan laju yang berbeda-beda di berbagai wilayah.
Pada tahun 2074, jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas diperkirakan akan mencapai 20,7%, dengan jumlah orang berusia 80 tahun ke atas lebih dari tiga kali lipat.
Menurut laporan "2024 State of World Population Report" dari UN Population Fund (UNFPA), dinamika populasi global menunjukkan perubahan signifikan dalam pola pertumbuhan regional, kepadatan penduduk, dan tingkat urbanisasi.
Seiring penuaan populasi global, Eropa, Amerika Utara, dan sebagian Asia mengalami peningkatan proporsi lansia, menimbulkan tantangan bagi layanan kesehatan, rencana pensiun, dan dinamika tenaga kerja.
Setelah diterimanya proposal dari UN Development Programme (UNDP) oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1989, tanggal 11 Juli diperingati setiap tahun sebagai "Hari Kependudukan Dunia" untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu terkait kependudukan.
Kantor berita Anadolu Agency mengumpulkan informasi dari sumber-sumber PBB tentang keadaan populasi dunia saat ini, termasuk tren pertumbuhan dan penurunan regional, dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia.
Baca Juga: WHO: 50 Persen Lebih Penduduk Dunia Berisiko Tinggi Terkena Wabah Campak pada 2024
10,3% Populasi Global Berusia 65 Tahun ke Atas
Menurut data UNFPA, proporsi global orang berusia 65 tahun ke atas hampir dua kali lipat dari 5,5% pada tahun 1974 menjadi 10,3% pada tahun 2024.
Angka ini diproyeksikan mencapai 20,7% pada tahun 2074, dengan jumlah orang berusia 80 tahun ke atas lebih dari tiga kali lipat.
Saat ini, negara-negara maju memiliki proporsi populasi lansia tertinggi, sementara negara-negara berkembang umumnya mengalami penuaan populasi yang cepat.
Penuaan populasi global terkait dengan peningkatan harapan hidup rata-rata dan penurunan tingkat kesuburan di banyak negara.
Tingkat Kesuburan Global Menurun
Pertumbuhan populasi global diperkirakan akan terus berlanjut dengan laju lambat hingga tahun 2080-an. Tingkat kesuburan global telah turun menjadi sekitar 2,3 anak per wanita, dipengaruhi oleh perubahan dalam perencanaan keluarga, pendidikan, dan kondisi ekonomi.
Wilayah-wilayah maju seperti Amerika Utara dan Eropa memiliki populasi gabungan sebesar 1,277 miliar, dengan tingkat kesuburan rata-rata 1,5 anak per wanita.
Sebaliknya, wilayah-wilayah kurang berkembang yang mencakup Asia, Afrika, dan Amerika Latin menampung 6,842 miliar orang, dengan tingkat kesuburan lebih tinggi rata-rata 2,4 anak per wanita.
Baca Juga: Wow, Populasi Domba Selandia Baru 5 Kali Lipat Jumlah Penduduknya!
Tren Populasi di Afrika dan Asia
Afrika tetap menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat, dengan peningkatan populasi signifikan di negara-negara seperti Nigeria, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo karena tingkat kesuburan yang tinggi dan peningkatan layanan kesehatan.
Pertumbuhan populasi tetap tinggi di Afrika Timur dan Selatan dengan populasi 688 juta, serta di Afrika Barat dan Tengah dengan populasi 516 juta.
Di Asia, negara-negara seperti India dan China mengalami pertumbuhan populasi yang lebih lambat karena penurunan tingkat kesuburan, sementara negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Filipina mempertahankan pertumbuhan moderat.
Di Eropa, tingkat kesuburan yang rendah, populasi yang menua, dan tren migrasi menyebabkan penurunan atau stagnasi populasi. Negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Rusia menghadapi tantangan dengan penurunan angkatan kerja dan meningkatnya rasio ketergantungan.
Kepadatan Populasi Regional
Kepadatan populasi global sangat bervariasi, dengan beberapa wilayah menjadi sangat padat penduduknya sementara yang lain tetap jarang penduduk.
Wilayah perkotaan kini menampung lebih dari 55% populasi global, dan proporsi ini diperkirakan akan meningkat lebih lanjut. Kota-kota seperti Tokyo, New Delhi, dan Shanghai menampung jutaan penduduk dalam area yang relatif kecil.
Sebaliknya, negara-negara seperti Kanada, Australia, dan Rusia memiliki wilayah yang luas dengan populasi yang jarang karena kondisi geografis dan iklim.
Baca Juga: Populasi China Kembali Anjlok Tahun 2023, Mencatat Angka Kelahiran Terendah
Kematian Ibu Menurun 34% dalam 20 Tahun
Perwakilan UNFPA Turki Mariam A. Khan mengatakan kepada Anadolu bahwa tema Hari Kependudukan Dunia tahun ini adalah "Threads of Hope," dipilih dengan melihat enam tahun tersisa hingga tenggat waktu untuk Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Khan mencatat bahwa tidak ada wilayah di dunia yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai semua tujuan, menekankan perlunya mengidentifikasi cara untuk mempercepat kemajuan.
Khan menekankan bahwa menurut laporan 2024 State of World Population, terdapat penurunan 34% dalam kematian ibu dari tahun 2000 hingga 2020, yang merupakan pencapaian signifikan.
Dia menyatakan, "Itu sangat bagus. Penurunan sepertiga yang serupa telah terjadi pada kehamilan remaja. Ini adalah hal-hal yang patut dirayakan. Namun, pada saat yang sama, laporan ini menunjukkan bahwa setiap hari 800 wanita meninggal karena penyebab kematian ibu yang dapat dicegah."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu