> >

Rusia Diprediksi Akan Jadi Pemasok Gas Alam Terbesar China per 2027

Kompas dunia | 30 Juni 2024, 04:40 WIB
Ilustrasi. Rusia diprediksi akan menjadi pemasok gas terbesar untuk China pada 2027. (Sumber: Antara)

 

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia diprediksi akan menjadi pemasok gas terbesar untuk China dalam waktu kurang dari tiga tahun lagi. Menurut CEO Gazprom Alexei Miller, hal tersebut akan terjadi setelah jalur Power of Siberia dan jalur Timur Jauh (Far Eastern) beroperasi penuh.

"Pada tahun 2027, jalur Timur Jauh akan diluncurkan dengan kapasitas 10 miliar meter kubik gas per tahun. Dengan jalur Power of Siberia dan jalur Timur Jauh mencapai kapasitas penuh, Rusia akan menjadi pemasok gas terbesar ke China," kata Miller dalam sebuah pernyataan, Jumat (28/6/2024), seperti dikutip Anadolu.

Dia menambahkan, permintaan gas alam di China akan terus meningkat.

Dia juga mencatat bahwa pasokan gas alam Gazprom, perusahaan energi multinasional milik negara Rusia, ke China melalui jalur Power of Siberia "secara sistematis" meningkat.

"Pipa gas ini akan mencapai kapasitas ekspor sebesar 38 miliar meter kubik gas per tahun," ujarnya.

Baca Juga: Putin: Pipa Minyak Bisa Dibangun Sejalur dengan Pipa Gas Power of Siberia 2 ke China

Pipa Power of Siberia yang pertama membentang sepanjang 3.000 km melalui Siberia dan masuk ke provinsi Heilongjiang di timur laut China. (Sumber: Wikipedia)

"Kami terus memperbarui catatan sejarah ekspor harian ke konsumen China pada awal tahun ini," tambahnya.

Miller mengatakan tujuan Rusia adalah memperluas kapasitas transportasi gas alam dan menyediakan pasokan gas yang andal dan jangka panjang kepada konsumen di Asia Tengah, mengingat meningkatnya permintaan energi di kawasan tersebut.

Dia menyebut pasokan gas pertama ke Uzbekistan melalui jalur Asia Tengah-Central telah dimulai tahun lalu.

Total panjang pipa jalur Asia Tengah-Central, ketika selesai sepenuhnya, akan mencapai 3.968 km.

Pipa berdiameter 1,4 meter itu memiliki kapasitas penuh hingga 61 miliar meter kubik gas alam per tahun, dengan 38 miliar meter kubik per tahun akan disuplai ke China.

Ekspor ke China dimulai dengan 5 miliar meter kubik per tahun pada 2020, dan diperkirakan akan meningkat secara bertahap menjadi 38 miliar meter kubik per tahun pada 2027.

Tahun lalu, Gazprom mengalami kerugian untuk pertama kalinya sejak 1999. Perusahaan ini sedang berusaha untuk mendiversifikasi pasar ekspornya untuk mengompensasi hilangnya pasar Eropa.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU