AS Geser Aset Tempur Dekati Lebanon dan Bersiap Evakuasi Warga, Hizbullah-Israel Jadi Perang?
Kompas dunia | 29 Juni 2024, 08:27 WIBMarinir dari 24th Marine Expeditionary Unit dilatih membantu warga sipil menyelamatkan diri dari lingkungan berbahaya. USS Wasp juga punya kemampuan ofensif dan pengawasan, serta dapat mengerahkan pesawat tempur siluman F-35.
AS juga sedang berbicara dengan sekutu dekat untuk mengoordinasikan evakuasi dan operasi militer koalisi, menurut pejabat pertahanan AS. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, berada di Washington, D.C., pekan ini untuk bertemu dengan pejabat tinggi pemerintahan Biden.
Iran dan proksi Hizbullah-nya menyataan tidak menantang perang besar dengan Israel dan lebih memilih situasi saat ini yang menempatkan Israel di bawah tekanan internasional, menurut pejabat AS dan Barat.
Baca Juga: Ini Peta Lengkap Kemampuan dan Kekuatan Militer Hizbullah Jelang Perang Melawan Pasukan Israel
Kondisi di Lapangan
Pertempuran di Gaza dan di utara menguras militer Israel, memicu perpecahan politik internal, dan meningkatkan ketegangan dengan sekutu Israel.
Pejabat AS terus mengatakan mereka belum melihat bukti eskalasi besar yang akan terjadi, tetapi memperingatkan hanya perlu satu serangan atau satu kesalahan perhitungan untuk menyulut situasi menjadi perang terbuka habis-habisan.
Hari Kamis, Kedutaan Besar AS di Beirut memperingatkan warganya untuk tidak pergi ke Lebanon, “Lingkungan keamanan tetap kompleks dan dapat berubah dengan cepat,” demikian peringatan tersebut.
Departemen Luar Negeri AS tahun 2022 memperkirakan ada 86.000 warga AS yang tinggal di Lebanon. Pada tahun 2006, AS mengevakuasi 15.000 orang dari Lebanon selama perang Israel dengan Hizbullah.
Banyak organisasi bantuan telah mengevakuasi keluarga staf mereka dari Lebanon, menurut sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.
CBC Kanada melaporkan Kanada sedang mempersiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi sekitar 20.000 warganya dari Lebanon, dan para pemimpin militer sekutu bertemu hari Selasa untuk membahas opsi-opsi.
Ketika ditanya apakah AS mengambil lebih banyak tindakan pencegahan di kawasan tersebut seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby hari Rabu mengatakan, “Ini hal yang kami awasi dengan sangat cermat. Kami terus memantau. Kami juga memodifikasi prosedur dan protokol perlindungan kekuatan seiring perubahan ancaman.”
Dalam sebuah pernyataan, Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. "Tetap menjadi prioritas utama bagi Amerika Serikat dan harus menjadi kepentingan utama bagi Lebanon dan Israel. Kami terus bekerja menuju resolusi diplomatik yang akan memungkinkan warga Israel dan Lebanon untuk kembali dengan aman ke rumah mereka dan hidup dalam damai dan keamanan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : NBC News