Belanda Panggil Dubes Israel terkait Penyadapan Pejabat Mahkamah Pidana Internasional ICC
Kompas dunia | 28 Juni 2024, 08:22 WIBDEN HAAG, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Belanda memanggil Duta Besar Israel untuk membahas dugaan kampanye pelecehan dan peretasan selama sembilan tahun terhadap pejabat Mahkamah Pidana Internasional (ICC), menyusul keluhan dari anggota parlemen.
Kementerian Luar Negeri Belanda meminta pertemuan dengan Duta Besar Modi Ephraim setelah penyelidikan oleh The Guardian mengungkap bahwa Israel mencoba mengintimidasi dan melecehkan staf ICC selama sembilan tahun, seperti laporan the New Arab, hari Kamis, 26/6/2024.
ICC berkantor pusat di kota Den Haag, dan pihak berwenang Belanda wajib menjamin keamanan dan keselamatan staf Mahkamah Pidana Internasional, memastikan ICC "bebas dari campur tangan dalam bentuk apapun".
Pertemuan ini disorot oleh pemerintah Belanda setelah anggota parlemen mengangkat pertanyaan tentang penyelidikan yang dilakukan oleh The Guardian, bekerja sama dengan +972 Magazine dan Local Call.
Pekan lalu, anggota parlemen Belanda, Kati Piri, menantang pemerintahnya terkait sejauh mana pengetahuan mereka tentang pelecehan Israel terhadap pejabat pengadilan.
Hal ini termasuk ancaman dari mantan kepala badan intelijen Mossad Israel, Yossi Cohen, kepada mantan kepala jaksa ICC Fatou Bensouda setelah dia membuka penyelidikan pada tahun 2015 terkait dugaan kejahatan perang Israel.
Kepala jaksa ICC saat ini, Karim Khan, telah meminta surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta tiga pemimpin Hamas, terkait tindakan mereka dalam Perang Gaza saat ini dan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober di Israel.
Israel dan sekutunya, AS, dengan keras mengutuk surat perintah terhadap Netanyahu dan Gallant.
Baca Juga: Begini Operasi Intelijen Israel Intimidasi ICC, dari Penyadapan Telepon hingga Pertemuan Rahasia
Mahkamah Pidana Internasional mencatat operasi intelijen canggih Israel sejak 2015 untuk menghancurkan kasus kejahatan perang di Palestina. Kini ICC mengupayakan surat penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu, Menhan Yoav Gallant, serta pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Muhammad Deif.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The New Arab / Guardian