> >

Pria Palestina yang Diikat di Jip Militer Israel Angkat Bicara, Ungkap Brutalitas Tentara Israel

Kompas dunia | 26 Juni 2024, 14:40 WIB
Mujahid Abadi (24) dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, Tepi Barat, Selasa (25/6/2024). Akhir pekan lalu, Mujahid Abadi ditembak tentara Israel dan diikat di kap jip militer Israel saat operasi di Jenin. (Sumber: Maya Alleruzzo/Associated Press)

JENIN, KOMPAS.TV - Mujahid Abadi angkat bicara mengenai pengalamannya diikat di kap jip militer Israel saat operasi militer di Jenin, Tepi Barat, akhir pekan lalu. Aksi militer Israel mengikat Abadi menuai kecaman dari berbagai pihak yang menuduh Israel menggunakan "tameng manusia".

Abadi mengaku sedang berada di rumah pamannya saat Israel menyerbu Jenin pada Sabtu (22/6/2024) lalu. Abadi keluar dari rumah pamannya saat mendengar keributan di luar.

"Saya keluar untuk melihat apa yang terjadi, lalu melihat ke rumah tetangga, saat itu saya melihat tentara (Israel)," kata Abadi yang dirawat di rumah sakit di Tepi Barat, Selasa (25/6).

"Ketika saya mencoba kembali ke rumah, tembakan beruntun dan tanpa pandang bulu diarahkan ke saya. Sepupu yang berada di dekat saya juga tertembak."

Usai tertembak di lengan, Abadi mencoba bersembunyi di balik mobil keluarga. Namun, tembakan tentara Israel mengenai kakinya.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB Kecam Israel Jadikan Warga Palestina Tameng Manusia: Multilateralisme Terancam

Abadi pun segera menelepon ayahnya. Abadi khawatir akan meninggal dunia sehingga memutuskan menelepon sang ayah.

"Saya berkata kepadanya, cobalah jangan sampai hilang kesadaran dan tetap bicara kepada saya. Tiba-tiba, telepon itu terputus," kata ayah Abadi, Raed.

Raed kemudian melihat unggahan tentang seorang warga Palestina yang tewas saat pasukan Israel menyerbu Jenin. Belakangan, kabar itu diketahui sebagai disinformasi.

"Saya pingsan (usai mendengar kabar itu), karena saya yakin 90 persen itu pasti anak saya," kata Raed dikutip Associated Press, Selasa (25/6).

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU