Kiprah Julian Assange, Pendiri WikiLeaks dan Pembocor Kejahatan Perang AS
Kompas dunia | 26 Juni 2024, 14:09 WIBKemudian, setelah seorang penasihat hukum Departemen Luar Negeri AS menginformasikannya tentang risiko bagi "banyak individu tak bersalah" yang terkena dampak dari bocoran tersebut, Assange menyatakan bahwa ia akan bekerja sama dengan organisasi berita utama untuk menyunting nama-nama individu tersebut.
Meskipun demikian, WikiLeaks kemudian menerbitkan 250.000 kabel setahun kemudian tanpa menyembunyikan identitas orang-orang yang disebut dalam dokumen tersebut.
Beberapa minggu setelah rilis dokumen terbesar pada 2010, seorang jaksa Swedia mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Assange berdasarkan tuduhan pemerkosaan dari satu perempuan dan tuduhan pelecehan dari perempuan lainnya.
Assange selalu membantah tuduhan tersebut dan melawan upaya untuk mengekstradisinya dari Inggris ke Swedia untuk menjalani pemeriksaan. Ia mengecam tuduhan itu sebagai kampanye fitnah dan upaya untuk memindahkannya ke yurisdiksi di mana ia bisa diekstradisi ke AS.
Ketika banding terhadap ekstradisi ke Swedia gagal, ia melanggar jaminan yang diberlakukan di Inggris dan menyerahkan diri ke Kedutaan Besar Ekuador di London, di mana ia meminta suaka dengan alasan penganiayaan politik.
Ia kemudian menjalani tujuh tahun dalam pengasingan di dalam kedutaan, salah satu babak paling tidak biasa dalam kisahnya yang sudah aneh.
Menolak keluar, di mana polisi Inggris menunggunya sepanjang waktu, Assange sesekali muncul di balkon kedutaan untuk berbicara kepada para pendukungnya.
Baca Juga: Pendiri WikiLeaks Julian Assange Bebas dan Pulang ke Australia
Dengan lampu matahari dan mesin lari yang membantu menjaga kesehatannya, Assange mengatakan kepada The Associated Press dan wartawan lainnya tahun 2013 bahwa ia tetap menjadi berita berkat aliran pengunjung dari kalangan pesohor, termasuk Lady Gaga dan desainer Vivienne Westwood. Bahkan kucingnya pun menjadi terkenal.
Ia juga terus menjalankan WikiLeaks dan mencalonkan diri untuk senat Australia pada 2013, meskipun tidak berhasil. Sebelum kehadiran polisi Inggris di sekitar kedutaan dicabut pada 2015, biaya penjagaan tersebut menghabiskan jutaan poundsterling pajak warga Inggris.
Namun, hubungannya dengan negara tuan rumah Ekuador memburuk, dan Kedutaan Ekuador memutus akses internetnya setelah postingan Assange di media sosial. Pada 2019, tuan rumahnya mencabut suakanya, memungkinkan polisi Inggris untuk menangkapnya.
Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan ia memutuskan untuk mengusir Assange dari kedutaan setelah “berulang kali melanggar konvensi internasional dan protokol kehidupan sehari-hari.”
Ia kemudian mengecam Assange dalam sebuah pidato di Quito, menyebutnya sebagai “anak manja” yang memperlakukan tuan rumahnya dengan tidak hormat.
Assange ditangkap dan dipenjara atas tuduhan melanggar ketentuan jaminan dan menghabiskan lima tahun berikutnya di penjara saat ia terus melawan ekstradisi ke Amerika Serikat.
Pada 2019, pemerintah AS membuka dakwaan terhadap Assange, jaksa mengatakan ia berkonspirasi dengan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning untuk meretas komputer Pentagon dan merilis kabel diplomatik rahasia dan file militer tentang perang di Irak dan Afghanistan.
Manning menjalani tujuh dari 35 tahun penjara sebelum pengurangan hukuman dari Presiden AS saat itu, Barack Obama.
Pada saat itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan tidak berencana campur tangan dalam kasus Assange, menyebutnya sebagai urusan AS. Jaksa Swedia juga membatalkan tuduhan pemerkosaan terhadap Assange karena waktu yang terlalu lama telah berlalu.
Hari Rabu, pengakuan bersalahnya di wilayah AS di Pasifik menyelesaikan kasus hukum AS terhadapnya tanpa hukuman penjara di Amerika. Selama ditahan di Penjara Belmarsh di London sementara kasus ekstradisi berjalan di pengadilan Inggris, kesehatannya dalam “kondisi yang sangat buruk,” kata istrinya kepada BBC hari Selasa, 25/6/2024.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press