> >

Menhan AS Salahkan Hizbullah atas Potensi Perang dengan Israel, tapi Upayakan Solusi Diplomatis

Kompas dunia | 26 Juni 2024, 13:31 WIB
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menegaskan solusi diplomatis diperlukan untuk mencegah perang besar antara Israel dengan Hizbullah Lebanon.  (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menegaskan, untuk mencegah perang besar antara Israel dengan Hizbullah Lebanon, solusi diplomatis diperlukan. Austin menuduh Hizbullah melakukan "provokasi" sehingga perbatasan Lebanon-Israel memanas belakangan ini.

Austin sendiri bertemu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk membahas situasi di perbatasan Lebanon pada Selasa (25/6/2024). Dalam pertemuan itu, Austin menegaskan perang akan merugikan kedua pihak dan memicu eskalasi konflik di kawasan.

"Sejauh ini, diplomasi adalah cara terbaik mencegah eskalasi lebih lanjut. Jadi kami mengupayakan segera kesepakatan diplomatis yang mengembalikan perdamaian di perbatasan utara Israel sehingga mengizinkan warga sipil kembali ke rumah masing-masing di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon," kata Austin dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Israel Ancam Gunakan Senjata yang Belum Pernah Digunakan Sebelumnya bila Perang dengan Hizbullah

Ribuan penduduk Lebanon terpaksa mengungsi dari daerah perbatasan usai konflik berskala kecil antara Hizbullah dengan Israel pecah sejak Oktober 2023 lalu. Sejak Israel menyerang Gaza, militer negara itu dan Hizbullah terlibat konfik berskala terbatas hampir setiap hari.

Konflik Hizbullah dan Israel delapan bulan belakangan telah membunuh lebih dari 80 warga sipil di pihak Lebanon. Sedangkan di pihak Israel, setidaknya 11 warga sipil terbunuh sejak Oktober 2023.

Kendati mengupayakan perdamaian antara Hizbullah dan Israel, Austin mengaku pemerintah AS akan mendukung penuh Israel jika memutuskan berperang.

"Perang seperti demikian akan menjadi malapetaka bagi Lebanon dan itu akan membawa kehancuran bagi warga sipil Lebanon dan Israel," kata Austin.

Israel dan Hizbullah pernah berperang pada 2006 silam. Operasi pengeboman Israel menghancurkan banyak bangunan di selatan Lebanon dan selatan Beirut. Sedangkan Hizbullah menyerang dengan ribuan roket yang diluncurkan ke utara Israel.

Apabila perang kembali pecah antara kedua pihak, efek destruktifnya diprediksi bakal melampaui perang antara Hizbullah dan Israel yang pernah terjadi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan perang Israel dan Hizbullah dapat menimbulkan "malapetaka yang melampaui perbatasan, dan sejujurnya, melampaui imajinasi kita." Guterres dan berbagai pihak mendesak keduanya menahan diri.

Baca Juga: PBB Ultimatum Israel: Operasi Bantuan di Seluruh Gaza Akan Dihentikan bila Keamanan Tidak Diperbaiki

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU