> >

Haji 2024, BMKG Arab Saudi Sebut Badai Petir Diperkirakan akan Terjadi di 4 Lokasi di Mekkah

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 19:51 WIB
Ilustrasi. Jemaah haji melaksanakan salat di sekitar Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, dalam pelaksanaan ibadah haji, 25 Juni 2023. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil)

ARAB SAUDI, KOMPAS.TV - Badan Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, memprediksi cuaca hari ini, Selasa (18/6/2024), akan terjadi badai petir disertai hujan es dan angin kencang di beberapa wilayah Arab Saudi yang berbarengan dengan pelaksanaan ibadah Haji 2024.

Badai petir disertai hujan es dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di wilayah Jazan, Asir, Al-Baha, dan Makkah Al-Mukarramah.

"Sedangkan langit akan berawan sebagian, diselingi awan hujan disertai angin aktif di sebagian wilayah: Madinah, Tabuk, Al-Jawf, dan Perbatasan Utara juga kembali meningkat di wilayah timur. Cuaca tetap panas hingga sangat panas di sebagian wilayah Makkah Al-Mukarramah dan Madinah," menurut khaberni mengutip laporan surat kabar Sabq.

Laporan tersebut menyebutkan, pergerakan angin permukaan di Laut Merah mengarah dari barat laut ke barat dengan kecepatan 20-40 km/jam di bagian utara dan tengah, serta dari barat ke selatan yang berputar pada malam hari dari timur laut ke tenggara dengan kecepatan tinggi sekitar 15-30 km/jam, mencapai 50 km/jam.

Baca Juga: Libur Idul Adha, Warga Padati Tempat Wisata di Kota Batu

Laporan ini juga menunjukkan pembentukan awan hujan di bagian selatan, dengan tinggi gelombang dari setengah meter hingga satu setengah meter di bagian utara dan tengah, dan dari setengah meter hingga satu meter yang dapat mencapai ketinggian dua setengah meter.

Kondisi laut di bagian utara dan tengah bergelombang ringan hingga sedang, sedangkan di bagian selatan terdapat formasi awan hujan petir.

Sementara itu, pergerakan angin permukaan di Teluk Arab mengarah dari barat laut ke barat daya dengan kecepatan 10-30 km/jam, dengan tinggi gelombang setengah meter hingga satu meter, dan kondisi laut ringan.

Diberitakan sebelumnya, setelah mengalami cuaca panas ekstrem selama pelaksanaan ibadah haji, Kota Mekkah akhirnya diguyur hujan pada Senin (17/6) kemarin.

Momen langka membuat para jemaah haji bahagia menyambut turunnya hujan di kota tersebut.

Hujan ini menjadi berkah tersendiri karena suhu panas ekstrem yang melanda Mekkah. Dengan turunnya hujan, para jemaah haji dapat berjalan kaki menuju jamarat tanpa harus terpapar teriknya panas matahari.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengatakan bahwa pergerakan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina tahun ini berjalan lancar.

Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berhasil diberangkatkan ke Mina hingga pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS), sebelum matahari terik.

"Alhamdulillah, pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina tahun ini berjalan lancar. Pada jam 07.37 WAS, seluruh jemaah sudah diberangkatkan dari Muzdalifah menuju Mina, pagi yang cerah dan belum terlalu panas. Ini patut kita syukuri karena jemaah tidak kepanasan di Muzdalifah, seperti pada musim haji tahun lalu," terang Hilman di Mekkah, Senin (17/6).

Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M sempat diwarnai dengan keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Saat itu, pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS.

Hal ini menjadi pelajaran penting tentang perlunya ikhtiar dalam mempercepat proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Hilman Latief menambahkan bahwa kesuksesan pergerakan jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina menjadi fokus utama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Menurutnya, ada tiga upaya utama yang dilakukan PPIH, yaitu penerapan skema murur, penguatan koordinasi lintas pihak, serta penyiapan kesiagaan petugas haji.

"Antisipasi keterlambatan pergerakan jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina terus kita ikhtiar. Alhamdulillah, kemarin berjalan sukses dan berhasil," kata Hilman.

"Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh petugas yang disiplin melakukan tugas di posnya masing-masing dengan segala dinamika dan situasi yang dihadapi di lokasi. Namun, tugas kita belum selesai. Semua petugas harus memastikan layanan di Mina agar sesuai dengan yang direncanakan. Ini menuntut kedisiplinan dan koordinasi petugas," tambah Hilman.

Mobilisasi jemaah haji di Armuzna sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Arab Saudi. 

Baca Juga: Menteri Agama Akan Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2024

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribun News, Sabq


TERBARU