> >

Hamas Nyatakan Kemenangan usai PM Israel Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 20:12 WIB
Hamas, hari Senin malam, 17 Juni 2024, mengumumkan keputusan pemerintah Israel untuk membubarkan Kabinet Perang adalah kemenangan bagi perlawanan Palestina. Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, mengatakan, perlawanan bersenjata yang dipimpin oleh Brigade Al-Qassam berhasil "membubarkan Kabinet Perang Zionis (Israel) yang dibentuk delapan bulan lalu untuk menghancurkan perlawanan (Palestina)." (Sumber: Middle East Monitor)

Sementara itu, Israel mengatakan Hamas menolak beberapa elemen penting dari rencana AS. Namun, seorang pemimpin senior Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa perubahan yang diminta oleh kelompok tersebut "tidak signifikan."

Hamas menginginkan jaminan tertulis dari AS untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza sebagai syarat untuk menyetujui proposal gencatan senjata yang didukung oleh AS. Informasi ini diungkapkan oleh dua sumber keamanan Mesir.

Mediator dari Qatar dan Mesir mengatakan bahwa Hamas telah memberikan tanggapan terhadap rencana gencatan senjata bertahap untuk mengakhiri perang delapan bulan antara Israel dan kelompok Palestina tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rencana ini diumumkan pada akhir Mei oleh Presiden AS Joe Biden dan mencakup pelepasan bertahap sandera Israel yang ditahan di Gaza, penarikan pasukan Israel dalam dua fase, serta pembebasan tahanan Palestina. Rencana ini juga mencakup rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang dan pengembalian jenazah sandera yang meninggal pada fase ketiga. AS mengatakan bahwa Israel telah menerima proposal tersebut, tetapi negara Zionis itu belum menyatakan hal ini secara terbuka.

Sumber-sumber Mesir dan sumber ketiga yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan bahwa Hamas khawatir karena proposal saat ini tidak memberikan jaminan eksplisit untuk transisi dari fase pertama, yang mencakup gencatan senjata enam minggu dan pelepasan beberapa sandera, ke fase kedua yang mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.

Sumber-sumber Mesir menyatakan bahwa Hamas hanya akan menerima rencana tersebut jika ada jaminan tertulis, dan Mesir sedang berhubungan dengan AS mengenai permintaan tersebut.

"Hamas ingin jaminan transisi otomatis dari satu fase ke fase lain sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan oleh Presiden Biden," kata sumber ketiga.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU