> >

Israel Larang Calon Jemaah Haji Palestina dari Gaza Pergi ke Makkah, Imbas Rafah Dikuasai Zionis

Kompas dunia | 15 Juni 2024, 13:17 WIB
Jemaah haji melaksanakan salat di sekitar Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, dalam pelaksanaan ibadah haji, 25 Juni 2023. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil)

GAZA, KOMPAS.TV - Ribuan calon jemaah haji Palestina yang berasal dari Gaza dilarang pergi ke Makkah oleh Israel pada tahun ini.

Hal itu dikarenakan kontrol Israel atas penyeberangan di perbatasan Rafah.

Juru Bicara Kementerian Wakaf Gaza Ikrami Al-Mudallal mengungkapkan penutupan perbatasan Rafah membuat 2.500 jemaah haji tak bisa bepergian ke Arab Saudi.

Baca Juga: Lebih dari 2 Juta Jemaah Haji Tiba di Mina, 34.000 Petugas Medis dan Administrasi Disiagakan

Dikutip dari The New Arab, Jumat (14/6/2024), jemaah haji dari Gaza merupakan sepertiga dari keseluruhan jemaah haji Palestina di tahun ini

Gedung Kementerian Wakaf Gaza telah dihancurkan Israel saat perang di wilayah tersebut.

Secara dramatis hal itu berdampak pada kemampuan badan keagamaan itu untuk memfasilitasi kepergian jemaah haji ke Makkah.

Al-Mudallal mengatakan Iarangan Israel terhadap calon jemaah haji Palestina meninggalkan Gaza merupakan pelanggaran terhadap kebebasan beragama.

Ia juga mengungkapkan perang tersebut sangat mempengaruhi perencanaan ibadah haji mereka termasuk pembicaraan logistik dengan Mesir dan Arab Saudi.

Calon jemaah haji di Gaza dipilih berdasarkan sistem lotre yang dilakukan oleh Kementerian Wakaf pada Maret 2024.

Hal itu dikarenakan terbatasnya jumlah jemaah dan blokade Israel selama bertahun-tahun di Jalur Gaza yang memprioritaskan lansia, dan orang sakit serta jadwal keberangkatan antara 20 Mei dan 2 Juni.

Al-Mudallal mengatakan para jemaah haji yang terkena dampak penutupan perbatasan Rafah akan diberikan prioritas tahun depan, karena banyak yang menunghgu hingga 10 tahun untuk mendapat giliran menunaikan ibadah haji.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengumumkan bahwa negaranya akan menjamu 500 jemaah haji dari keluarga mereka yang terbunuh dan terluka di Gaza.

Baca Juga: AS Ketakutan Vladimir Putin Akan Bertemu Kim Jong-Un di Korea Utara, Ini yang Dikhawatirkan

Namun, karena perang hak istimewa itu hanya diperuntukkan bagi warga Gaza yang berhasil keluar dari sana.

Kementerian Wakaf Palestina mengatakan 2.000 pria dan wanita dari Tepi Barat telah bepergian ke Yordania dengan 69 bus menuju Arab Saudi, sedangkan 1.200 orang terbang ke Arab Saudi.

Al-Mudallal mengatakan bahwa Kementerian Wakaf Gaza telah meminta Mesir dan Arab Saudi untuk menekan Israel agar bisa membuka perbatasan Rafah dan mengizinkan penduduk Gaza melakukan ibadah haji.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The New Arab


TERBARU