> >

Mengingat Kembali Saat AS Tiga Kali Memveto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Kompas dunia | 12 Juni 2024, 17:24 WIB
Warga Palestina berduka atas kerabatnya yang tewas dalam serangan udara Israel di Nuseirat, di rumah sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Minggu, 19 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Saat itu, AS berdalih pihaknya tidak dapat mendukung resolusi yang tidak menyebutkan hak Israel untuk mempertahankan diri.

Baca Juga: AS Desak Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata, padahal Netanyahu yang Menolak Berulang Kali

Desember 2023

Pada Desember 2023, AS memveto resolusi gencatan senjata yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Resolusi tersebut didukung Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan 13 anggota Dewan Keamanan. Sementara Inggris abstain.

AS kembali berdalih Israel berhak untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas. Perwakilan AS di Dewan Keamanan PBB saat itu, Robert A. Wood, mengatakan resolusi gencatan senjata segera dan tanpa syarat “tidak realistis” dan “berbahaya.”

“...ini hanya akan menyebabkan Hamas tetap ada, dan bisa berkumpul kembali dan mengulang apa yang dilakukannya pada 7 Oktober.”

Baca Juga: Menlu AS Klaim Netanyahu Setuju Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Februari 2024

AS kembali menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan lolosnya resolusi gencatan senjata di Gaza pada Februari 2024.

Kali ini, dalih yang digunakan adalah resolusi tersebut dapat mengganggu proses negosiasi pertukaran tahanan.

Resolusi yang disusun oleh Aljazair itu mendapat persetujuan dari 13 anggota Dewan Keamanan, sementara Inggris, lagi-lagi, abstain.

Keputusan AS untuk memveto (lagi) resolusi gencatan senjata dikecam Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama.

Dia menilai veto AS “menunjukkan dukungan terhadap kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada” warga Palestina.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The New York Times, Associated Press, Al Jazeera


TERBARU