Gantz Mundur dari Kabinet Perang, Menteri Ekstremis Israel: Ini Peluang Besar Menang Total di Gaza
Kompas dunia | 11 Juni 2024, 07:14 WIBGantz menyerukan agar Israel mengadakan pemilihan pada musim gugur, dan mendorong anggota ketiga Kabinet Perang, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, "melakukan hal yang benar" dan ikut mengundurkan diri. Gallant sebelumnya mengatakan dia akan mengundurkan diri jika Israel memilih untuk menduduki kembali Gaza.
Pada Sabtu, Netanyahu mendesak Gantz untuk tidak meninggalkan pemerintahan darurat perang.
"Ini adalah waktu untuk persatuan, bukan untuk perpecahan," katanya, dalam permohonan langsung kepada Gantz.
Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina, Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 37.100 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak saat itu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 84.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan sejak perang Israel, sebagian besar Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida dalam persidangan di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv segera menghentikan serangannya di Kota Rafah, lokasi lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu