Korban Tewas Palestina Dibunuh Militer Israel Tembus 37.000 Jiwa, 283 Warga Terbunuh 24 Jam terakhir
Kompas dunia | 10 Juni 2024, 06:45 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu telah melebihi 37.084 orang, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut Minggu (9/6/2024).
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa 84.494 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.
"Pendudukan Israel melakukan delapan pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, mengakibatkan 283 martir dan 814 luka-luka dalam 24 jam terakhir," kata pernyataan itu.
Kementerian juga melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat "pembantaian pendudukan Israel" khusus di Kamp Nuseirat di Gaza Tengah pada Sabtu (8/6) akhir pekan lalu melonjak menjadi 274 kematian dan 698 luka-luka, termasuk kasus kritis.
Adapun Pasukan Israel kembali menghantam Gaza Tengah pada Minggu (9/6) atau sehari setelah membunuh 274 warga Palestina dalam operasi penyelamatan sandera, dan tank-tank Israel maju lebih jauh ke Rafah.
Petugas medis Palestina menjelaskan, para warga masih terkejut dengan jumlah korban itu dan menjadi jumlah korban terburuk dalam 24 jam selama perang Gaza dalam beberapa bulan terakhir, termasuk banyak perempuan dan anak-anak.
Dalam pembaruan Minggu (9/6), kementerian kesehatan Gaza mengatakan ratusan warga Palestina yang tewas dan terluka itu terjadi ketika pasukan komando khusus Israel menyerbu kamp padat penduduk Al-Nuseirat untuk menyelamatkan empat sandera yang ditahan sejak Oktober 2023 oleh militan Hamas.
Baca Juga: Korban Tewas Warga Sipil Palestina Melonjak Jadi 274 Warga Saat Israel Bebaskan 4 Sandera
"Enam puluh empat dari korban tewas adalah anak-anak dan 57 adalah perempuan," kata kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas.
Tentara Israel melaporkan bahwa mereka telah menyelamatkan empat sandera dari Jalur Gaza Tengah dalam serangan mematikan terhadap warga Palestina di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza Tengah, Sabtu (8/6).
"Sejumlah korban masih berada di bawah puing-puing dan di jalanan, dan tim ambulans serta pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka," tambahnya.
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Baca Juga: Israel Sehari Bantai 210 Warga Nuseirat, Presiden Palestina Desak Sesi Darurat Dewan Keamanan PBB
Delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei 2024.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu