> >

Hamas-Fatah Siap Bersatu untuk Pimpin Gaza Usai Perang dengan Israel, China Disebut Jadi Penengah

Kompas dunia | 8 Juni 2024, 14:15 WIB
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Mustafa. (Sumber: AP/Majdi Mohammed)

“Baik Hamas berada di dalam pemerintahan atau di luarnya, hal tersebut bukanlah tuntutan utama dan tak dianggap syarat untuk melakukan rekonsiliasi,” ucapnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Mustafa mengatakan pihaknya siap mempersatukan kepemimpinan Gaza setelah perang.

“Kami siap, sebagai bangsa Palestina, menjadi tanggung jawab kami sejak hari setelah (perang di Gaza usai) untuk menolong, membantu persatuan kepemimpinan dan bangsa Palestina,” katanya.

Baca Juga: Putin Klaim Miliki Bom Nuklir Lebih Banyak Ketimbang AS dan Barat, Cara Psywar Pemimpin Rusia?

“Kami juga harus bersiap dengan baik untuk menciptakan negara (Palestina), dan kewajiban yang mengikutinya,” kata Mustafa.

Rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Negosiasi terakhir sebelum insiden 7 Oktober digelar Juli 2023, dengan prospek pemerintah gabungan sangat kecil kemungkinannya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Times of Israel


TERBARU