Lebih dari 50 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza dalam 24 Jam Terakhir
Kompas dunia | 7 Juni 2024, 23:05 WIBANKARA, KOMPAS TV - Jasad 54 warga Palestina dan banyak orang terluka tiba pada Jumat, (7/6/2024) di Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Jalur Gaza.
Khalil Al-Dakran, juru bicara rumah sakit, mengatakan kepada Anadolu bahwa 54 warga Palestina tewas, sementara puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel yang menargetkan wilayah di Jalur Gaza tengah.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah di Gaza tengah, tambahnya.
Dakran juga menekankan "agresi intens Israel di Pusat Gaza memengaruhi kapasitas rumah sakit untuk menerima pasien baru, diperparah oleh keadaan sulit akibat kekurangan bahan bakar, peralatan, dan persediaan medis."
Dia memperingatkan, jika rumah sakit berhenti beroperasi, itu akan menyebabkan bencana nyata di wilayah tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Israel meningkatkan serangan di wilayah Gaza tengah, termasuk serangan di daerah timur Kamp Al-Bureij dan Al-Maghazi, serta Kota Deir al-Balah, lapor seorang koresponden Anadolu.
Baca Juga: Houthi Yaman Perkenalkan Rudal Baru Bernama 'Palestina', Mirip Peluru Kendali Hipersonik Iran
Tentara Israel mengatakan pada Jumat bahwa mereka melanjutkan operasi di bagian Jalur Gaza tengah termasuk timur Bureij dan Deir al-Balah.
Mereka mengatakan pasukan membunuh puluhan anggota Hamas, menemukan terowongan, dan menghancurkan infrastruktur di area tersebut.
Israel melanjutkan serangan brutal di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Sekitar 36.600 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu