> >

Ukraina di Ambang Menyerah, Macron: Prancis Kirim Jet Tempur Mirage 2000-5 dan Latih Tentara Ukraina

Kompas dunia | 7 Juni 2024, 19:05 WIB
Ilustrasi jet tempur Mirage 2000-5 milik Qatar. Prancis akan mengirim jet tempur Mirage 2000-5 untuk membantu melindungi wilayah udara Ukraina dan melatih ribuan tentaranya dalam pertempuran melawan Rusia, kata Presiden Emmanuel Macron pada Kamis, 6/6/2024. (Sumber: Avionslegendaires/Kompas.com)

ANKARA, KOMPAS.TV - Prancis akan mengirim jet tempur Mirage 2000-5 untuk membantu melindungi wilayah udara Ukraina dan melatih ribuan tentaranya dalam pertempuran melawan Rusia, kata Presiden Emmanuel Macron, Kamis (6/6/2024).

“Besok kita akan meluncurkan kerja sama baru dan mengumumkan transfer jet tempur Mirage 2000-5 buatan Dassault ke Ukraina dan melatih pilot Ukraina di Prancis,” kata Macron kepada TV Prancis TF 1 dan France 2 seperti dilaporkan Anadolu, Jumat (7/6).

Macron mengatakan bahwa dia akan menawarkan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mereka bertemu di Istana Elysee di Paris pada Jumat bahwa pilot akan dilatih mulai musim panas ini.

“Biasanya diperlukan waktu antara lima hingga enam bulan. Jadi pada akhir tahun ini akan ada pilot yang dilatih di Prancis,” katanya.

Dia tidak menyebutkan berapa banyak jet tempur yang akan dikirim dan Kementerian Pertahanan Prancis tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Prancis mendambakan perdamaian, tetapi ini tidak berarti Ukraina menyerah, tegasnya dalam wawancara dengan penyiar TF1 dan France 2.

Macron mengatakan bahwa Prancis juga akan merencanakan program pelatihan hingga akhir 2024.

Baca Juga: Ancaman Putin Bikin Biden Gentar, Langsung Larang Ukraina Pakai Senjata AS Serang Moskow

Presiden Prancis Emmanuel Macron. Prancis akan mengirim jet tempur Mirage 2000-5 untuk membantu melindungi wilayah udara Ukraina dan melatih ribuan tentaranya dalam pertempuran melawan Rusia, kata Presiden Emmanuel Macron pada Kamis, 6/6/2024. (Sumber: Anadolu)

Macron mengatakan bahwa Ukraina menghadapi 'tantangan besar' dalam melatih tentara saat mereka berusaha memobilisasi puluhan ribu pasukan tambahan untuk ke garis depan.

Dia mengatakan Prancis akan melengkapi dan melatih satu brigade penuh yang terdiri dari 4.500 tentara Ukraina sehingga mereka bisa membela diri ketika kembali ke Ukraina setelah pelatihan.

Kiev terus mendorong Eropa untuk meningkatkan dukungan militer, lantaran Rusia dalam beberapa bulan terakhir memperoleh keunggulan di medan perang.

Kunjungan Zelensky ke Prancis, di mana pada hari Kamis dia menghadiri upacara peringatan 80 tahun D-Day dan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dianggap sebagai momen penting untuk menggalang lebih banyak bantuan.

Macron mengatakan Ukraina meminta sekutu Barat untuk mengirim instruktur militer untuk melatih pasukannya di wilayah Ukraina guna menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan jumlah pasukan.

“Kami mengusulkan melatih 4.500 tentara Ukraina,” kata Macron, mencatat bahwa ini akan dilakukan di Prancis dan bukan di wilayah Ukraina.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Prancis tidak berperang melawan Rusia atau rakyatnya dan tidak mencari eskalasi.

Baca Juga: Biden akan Bertemu Zelensky di Prancis, Bakal Bahas Situasi Terkini Ukraina

Ilustrasi jet tempur Mirage 2000-5 milik India. Prancis akan mengirim jet tempur Mirage 2000-5 untuk membantu melindungi wilayah udara Ukraina dan melatih ribuan tentaranya dalam pertempuran melawan Rusia, kata Presiden Emmanuel Macron pada Kamis, 6/6/2024. (Sumber: EurAsian Times)

“Wilayah Ukraina adalah berdaulat. Ini bukan tentang melatih tentara di zona konflik. Tetapi ketika Ukraina menghadapi tantangan, kita harus menjawabnya seperti yang kita lakukan setiap saat,” tambahnya.

“Presiden Ukraina dan menteri pertahanannya meminta semua sekutu—48 jam lalu dalam surat resmi—dengan mengatakan 'kami butuh kalian melatih kami lebih cepat dan lakukan ini di wilayah kami sendiri',” kata Macron.

Ada spekulasi bahwa Macron bisa segera mengumumkan pengiriman instruktur Prancis ke Ukraina, bahkan setelah pembicaraannya dengan Zelensky pada hari Jumat.

Namun dia mengatakan bahwa Prancis dan sekutunya akan bersatu dan memutuskan serta menekankan bahwa dia tidak percaya langkah-langkah tersebut oleh Paris bersifat "eskalatif".

“Kami bekerja dengan mitra kami dan akan bertindak berdasarkan keputusan kolektif,” katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya menghadiri upacara di barat laut Prancis untuk memperingati 80 tahun D-Day dan Pertempuran Normandia.

Dia akan menyampaikan pidato di depan anggota parlemen di majelis rendah, atau Majelis Nasional, pada hari Jumat dan bertemu dengan Macron serta Presiden AS Joe Biden. Selama upacara internasional yang diadakan sebelumnya pada hari Kamis, Macron langsung menyapa Zelensky dan berjanji untuk terus mendukung Kiev.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / France24


TERBARU