Organisasi Kulit Hitam Desak Biden Stop Kirim Senjata ke Israel, Potensi Kehilangan Suara di Pilpres
Kompas dunia | 7 Juni 2024, 07:20 WIBKampanye pemilihan ulang Biden tidak terlalu khawatir pemilih kulit hitam akan beralih ke Trump, tetapi mereka khawatir terlalu banyak dari mereka yang mungkin tidak ikut memilih karena kurangnya antusiasme, kata para pejabat kampanye seperti dikutip Straits Times, Kamis (6/6).
Setelah tekanan domestik dan kemarahan internasional yang semakin meningkat, Biden menghentikan pengiriman senjata bulan lalu untuk menghindari kemungkinan penggunaannya dalam serangan Israel di kota Rafah, Gaza. Namun, penghentian tersebut bersifat terbatas, dan AS tetap menjadi pemasok bantuan militer terbesar untuk Israel.
Pada Jumat, Biden mengatakan Israel mengusulkan gencatan senjata baru di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera. Dia menyerukan Hamas untuk menyetujui tawaran baru tersebut, mengatakan itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik.
"Sudah waktunya perang ini berakhir dan hari berikutnya dimulai," kata Biden.
Baca Juga: Trump Dipastikan Tetap Bisa Nyapres Walau Diputus Bersalah: Di AS, Napi Boleh Jadi Presiden
Pimpinan NAACP Serukan Kepemimpinan Moral AS
Seperti dikutip Straits Times, Presiden NAACP Derrick Johnson mengatakan AS perlu menunjukkan kepemimpinan moral dan berhenti mengirim senjata ke Israel karena banyaknya kematian sipil. Israel mengatakan mereka berusaha menghindari korban sipil dan menyalahkan Hamas karena, katanya, menyembunyikan personel dan pusat komando mereka di antara warga sipil.
Johnson mengatakan keputusan NAACP untuk berbicara sebagian didorong oleh warga kulit hitam Amerika muda yang ngeri melihat gambar-gambar kematian warga sipil Palestina di ponsel pintar mereka.
"Ini menimbulkan banyak pertanyaan mengapa uang pajak kita digunakan untuk membahayakan warga sipil," kata Johnson.
Partai Demokrat sangat terpecah atas penanganan Biden terhadap perang di Gaza dan protes di kampus-kampus AS terhadapnya, menurut jajak pendapat Straits Times pada bulan Mei.
Sekitar 44% pemilih terdaftar Demokrat mengatakan mereka tidak setuju dengan cara Biden menangani krisis tersebut. Mereka yang tidak setuju cenderung tidak akan memilih Biden.
Konflik ini juga telah memicu antisemitisme, Islamofobia, dan xenofobia di AS yang menurut Johnson akan terus berkembang seiring berlanjutnya pertempuran. Aktivis hak asasi manusia telah melaporkan peningkatan global dalam Islamofobia, bias anti-Palestina, dan antisemitisme sejak 7 Oktober.
Johnson mengatakan NAACP tidak percaya dukungan Biden untuk Israel bertanggung jawab atas tren tersebut tetapi menginginkan AS untuk lebih tegas memajukan perdamaian dengan menahan pengiriman senjata.
"Kami percaya, adalah tanggung jawab negara ini untuk merancang jalur untuk mengurangi apa yang kami lihat sehingga ada resolusi damai," kata Johnson.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times