> >

Biden: Ada Alasan untuk Berpikir Netanyahu Perpanjang Perang Gaza demi Kepentingan Politik

Kompas dunia | 5 Juni 2024, 07:52 WIB
Presiden Joe Biden menyampaikan pidato mengenai Timur Tengah, dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Jumat, 31 Mei 2024, di Washington. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden AS Joe Biden hari Selasa, 4/6/2024, mengungkapkan semua orang punya alasan kuat untuk berpikir Netanyahu perpanjang perang Gaza demi keuntungan politik.

Pernyataan ini muncul dalam wawancara dengan majalah Time pada 28 Mei ketika Biden ditanya apakah ia percaya Netanyahu memperpanjang konflik untuk kepentingan politiknya sendiri, seperti yang dikatakan beberapa pihak di Israel.

"Saya tidak akan mengomentari itu. Ada setiap alasan bagi setiap orang untuk menarik kesimpulan itu," kata Biden, seraya menambahkan sebelum perang, Netanyahu menghadapi reaksi keras atas rencana perombakan sistem peradilan negara.

"Jadi ini adalah debat domestik internal yang tampaknya tidak memiliki konsekuensi. Dan apakah dia akan mengubah posisinya atau tidak, sulit untuk dikatakan, tetapi ini tidak membantu."

Biden menjelaskan ketidaksepakatan utamanya dengan Netanyahu adalah tentang masa depan Gaza setelah perang berakhir.

"Apa yang terjadi setelah Gaza berakhir? Apa, apakah pasukan Israel kembali masuk?" tanyanya. "Saya telah berbicara dengan Mesir, Saudi, Yordania, dan Emirat. Jawabannya adalah, jika itu terjadi, itu tidak akan berhasil. Perlu ada solusi dua negara, transisi ke solusi dua negara. Dan itu adalah ketidaksepakatan terbesar saya dengan Bibi Netanyahu."

Ketika ditanya apakah Netanyahu satu-satunya penghalang bagi paket proposal yang bisa membantu transisi ke solusi dua negara, Biden mengatakan dia harus berhati-hati dengan apa yang dia katakan kepada Time karena artikel tersebut akan diterbitkan nanti, dan dia sudah dalam proses negosiasi kemungkinan jalan ke depan.

"Saya pikir ada jalur yang jelas untuk transisi di mana negara-negara Arab akan menyediakan keamanan dan rekonstruksi di Gaza sebagai imbalan untuk komitmen jangka panjang menuju transisi ke solusi dua negara," kata Biden. "Dan itu mencakup Arab Saudi, yang terus saya ajak bicara — tim saya — hingga Yordania yang mencoba membawa barang-barang sekarang, makanan, obat-obatan, dll. Dan Mesir yang sering saya ajak bicara tentang apa yang terjadi dalam hal akses untuk lebih banyak bahan masuk ke Gaza untuk mencegah bencana ini berlanjut."

Wawancara tersebut berlangsung pada hari Selasa minggu lalu, beberapa hari sebelum Biden mengumumkan di Gedung Putih pada hari Jumat Israel telah mengajukan proposal untuk gencatan senjata di Gaza.

Namun, seorang pejabat Israel mengatakan kepada NBC News pada hari Senin deskripsi Biden tentang tawaran tersebut "tidak akurat."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : NBC / Anadolu


TERBARU