> >

Slovenia Akui Kedaulatan Negara Palestina saat Israel Gempur Rafah, Parlemennya Diminta Hal Sama

Kompas dunia | 31 Mei 2024, 05:57 WIB
Bendera Palestina berkibar di samping bendera Slovenia dan Uni Eropa di Ljubljana, Slovenia, Kamis, 30/5/2024. Pemerintah Slovenia mengakui Negara Palestina dan meminta parlemen untuk setuju. Langkah ini dilakukan dua hari setelah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia mengakui Palestina yang dikecam oleh Israel. (Sumber: AP Photo)

LJUBLJANA, KOMPAS TV - Pemerintah Slovenia menyetujui usulan mengakui kedaulatan Negara Palestina dan meminta pihak parlemennya melakukan hal yang sama.

Langkah ini dilakukan hanya dua hari setelah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia mengakui kedaulatan Negara Palestina yang mendapat kecaman dari Israel.

Menurut laporan agen berita seperti Associated Press, Dewan Nasional atau parlemen Slovenia diperkirakan memberikan suara pada usulan tesebut pada pekan depan. 

Pihak Kementerian Luar Negeri Slovenia juga menyatakan, proses pengakuan Palestina yang merdeka mengirimkan sinyal kuat kepada negara lain untuk mengikutinya.

Bagi Kementerian tersebut, pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina menegaskan peran Slovenia di Dewan Keamanan PBB sebagai promotor perdamaian dan keamanan.

Posisi ini sudah lama dipegang bahwa solusi yang langgeng untuk konflik Timur Tengah hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara.

"Israel dan Palestina memiliki hak untuk membesarkan anak-anak mereka dalam damai, keamanan, dan kemakmuran di negara mereka masing-masing. Pengakuan Palestina adalah satu-satunya cara agar kedua negara dan rakyat dapat hidup berdampingan dalam damai," kata Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon.

"Jumlah negara Eropa yang sependapat semakin bertambah, tanda bahwa Uni Eropa mengambil peran lebih aktif dalam penyelesaian konflik ini," tambah Fajon.

Baca Juga: Menteri Israel Ancam Hancurkan Tepi Barat: Kami Akan Mengubahmu Jadi Reruntuhan seperti Gaza

Lebih dari itu, Pemerintah Slovenia meluncurkan prosedur untuk pengakuan kemerdekaan tersebut pada 9 Mei 2024.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU