Hamas Minta Perang di Gaza Berhenti, Ditukar Pembebasan Sandera tapi Ditolak Kabinet Perang Israel
Kompas dunia | 30 Mei 2024, 10:18 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Kelompok militan Hamas meminta agar perang di Gaza segera dihentikan, dan sebagai gantinya ditukar dengan pembebasan sandera. Namun permintaan ini langsung ditolak kabinet perang Israel.
Bahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat sekutunya menganggap bahwa memenuhi permintaan Hamas, sama dengan menyerah kepada kelompok teror.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bakal Disidang karena Menghina Raja
Namun para pejabat Israel yang terlibat dalam negosiasi justeru mengatakan ada potensi melakukan kembali pembicaraan, menjadi kesempatan terakhir untuk membawa pulang sandera dan membuat kesepakatan.
“Baik Israel dan para mediator mengerti hal ini. Jika tidak ada kesepakatan, IDF akan masuk ke Rafah dan sandera tak akan dibebaskan,” bunyi pernyataan pejabat Israel tersebut dikutip dari The Times of Israel, Rabu (29/5/2024).
“Saat ini, sandera tengah sekarat, dan bisa menjadi lebih buruk lagi,” lanjut pejabat tersebut.
Sebelumnya pada Selasa (28/5/2024), Channel 12 mengungkapkan pejabat Barat telah mengatakan kepada Israel untuk menguji respons pemimpin Hamas Yahya Sinwar, atas potensi proposal yang menyertakan gencaran senjata jangka panjang.
Termasuk rekonstruksi Gaza, serta mekanisme pemerintahan Gaza yang tak melibatkan Hamas, dan pengasingan pemimpinnya.
Pejabat itu telah mengatakan kepada Israel bahwa Hamas mengerti bahwa mereka tak akan mengontrol Gaza setelah perang berakhir.
Tetapi laporan pejabat tersebut mengatakan Netanyahu tak siap untuk membahas skenario itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Times of Israel