Pasukan Tank Israel Dilaporkan Mulai Masuk ke Rafah dalam Jumlah Makin Besar
Kompas dunia | 29 Mei 2024, 17:15 WIBKantor berita pro-Hamas, Shebab, serta beberapa warga dan jurnalis, melaporkan pemadaman internet dan komunikasi seluler di beberapa area timur dan barat di tengah pengeboman udara dan darat oleh Israel. Militer Israel mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut.
Di Gaza utara, tank-tank menembaki beberapa lingkungan di Gaza City, dan pasukan memasuki lebih dalam ke Jabalia, kamp pengungsi terbesar di wilayah tersebut, dengan warga mengatakan distrik perumahan besar dihancurkan oleh tentara.
Kementerian kesehatan mengatakan beberapa rumah sakit di daerah tempat tentara Israel beroperasi kini berhenti berfungsi.
Palang Merah Palestina (PRCS) mengatakan telah mengevakuasi tim medisnya dari rumah sakit lapangan di daerah Al-Mawasi, zona evakuasi sipil yang ditunjuk.
Mereka menyebutkan "peningkatan ancaman dari pendudukan Israel, terus berlanjutnya pengeboman artileri dan udara di sekitarnya, serta evakuasi total warga dari daerah sekitarnya" dalam pernyataannya yang dikeluarkan Selasa malam.
Di kota terdekat Khan Younis, serangan udara Israel menewaskan tiga orang pada malam hari, termasuk Salama Baraka, mantan perwira polisi senior Hamas, kata petugas medis dan media Hamas pada Rabu.
Palang Merah Palestina mengatakan salah satu stafnya, Issam Aqel, tewas dalam serangan udara Israel di rumahnya di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah. Mereka mengatakan kematiannya meningkatkan jumlah staf yang tewas menjadi 30 sejak 7 Oktober, setidaknya 17 di antaranya tewas saat bertugas.
Militer Israel membantah menyerang kamp tenda di zona evakuasi sipil di barat Rafah pada hari Selasa setelah otoritas kesehatan Gaza mengatakan penembakan tank Israel menewaskan setidaknya 21 orang di sana.
Baik Hamas maupun otoritas kesehatan Gaza menolak bantahan Israel, menyalahkan Israel atas apa yang mereka sebut sebagai "pembantaian."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Straits Times