> >

Presiden Taiwan Siap Kerja Sama dengan China, AS Bakal Bantu Taipei jika Semakin Panas

Kompas dunia | 27 Mei 2024, 19:37 WIB
Presiden Taiwan William Lai saat disumpah sebagai presiden, Senin (20/4/2024). (Sumber: AP Photo/Chiang Ying-ying)

TAIPEI, KOMPAS.TV - Presiden Taiwan William Lai secara mengejutkan menegaskan siap bekerja sama dengan China.

Niat baik itu diungkapkan Lai, Minggu (26/5/2024), hanya selang dua hari setelah China melakukan latihan militer di udara dan laut dekat Taiwan.

China hingga saat ini mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri merupakan bagian dari wilayahnya.

Baca Juga: Ajaib, Pasangan Ini Selamat Usai Terpendam Tanah Longsor di Papua Nugini yang Mengubur 2.000 Orang

Namun, latihan militer dilakukan China, Kamis (23/5/2024) dan Jumat (24/5/2024), sebagai hukuman atas pidato Lai saat disumpah sebagai presiden Taiwan, Senin (20/5/2024).

China kerap menyebut Lai sebagai separatis, setelah ia menolak klaim kedaulatan China atas Taiwan.

Pada pertemuan dengan partai penguasa Taiwan, Partai Progresif Demokratik (DPP), di Tainan, Lai menegaskan, China berbagi tanggung jawab berat untuk stabilitas regional dengan Taiwan.

“Saya berharap dapat meningkatkan saling pengertian dan rekonsiliasi dengan China melalui pertukaran dan kerja sama, menciptakan keuntungan bersama dan bergerak menuju posisi damai dan kemakmuran bersama,” tuturnya dikutip dari Voice of America.

Pernyataan Lai tersebut bertepatan dengan kedatangan delegasi bipartisan kongres Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan dengan Lai, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari Partai Republik Michael McCaul menegaskan, AS siap membantu Taiwan jika China menyerang.

Ia mengatakan, AS tetap berkomitmen mendukung upaya Taiwan memperkuat kemampuan pertahanannya di tengah meningkatnya tekanan China ke pemerintah kepulauan tersebut.

“Kami akan mendukung Anda, dan kami akan memberikan senjata yang Anda beli secepatnya,” tutur McCaul.

Baca Juga: Banyak Korban Terkubur Tanah Longsor, Papua Nugini Minta Bantuan Internasional

Ia menambahkan, kekuatan dan pencegahan adalah kunci untuk memastikan Selat Taiwan tetap damai dan sejahtera.

McCaul menggambarkan latihan militer China di sekitar Taiwan sebagai taktik intimidasi untuk menghukum demokrasi.

Oleh sebab itu, menurutnya, sangat penting Taiwan menerima persenjataan yang telah mereka beli dari AS.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Voice of America


TERBARU