Iran Terbitkan Laporan Awal Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden dan Menlu Iran
Kompas dunia | 25 Mei 2024, 07:32 WIBTEHERAN, KOMPAS TV - Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran merilis laporan awal mengenai penyelidikan kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan rombongan mereka.
Laporan tersebut mencatat informasi teknis dan umum serta temuan kecelakaan telah dikumpulkan dan dievaluasi, meskipun beberapa data memerlukan waktu lebih lama untuk penilaian, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, Jumat (24/5/2024).
Menurut evaluasi awal, helikopter terbang mengikuti jalur yang telah ditentukan tanpa mengubah rute penerbangan. Pilot helikopter yang naas itu berkomunikasi dengan pilot dari dua helikopter lainnya sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan terjadi.
Laporan tersebut menunjukkan tidak ada jejak tembakan atau kerusakan akibat tembakan yang ditemukan pada bagian-bagian helikopter yang tersisa, dan helikopter terbakar setelah jatuh.
Medan yang terjal, cuaca dingin, dan kabut di area tersebut memperpanjang operasi pencarian dan penyelamatan, dan lokasi kecelakaan baru dicapai pada pagi hari.
Laporan itu menyatakan bahwa tidak ada keadaan mencurigakan yang ditemukan dalam komunikasi menara kontrol dengan kru penerbangan.
Hasil akhir penyelidikan akan dibagikan setelah selesai.
Seperti diketahui, pada 19 Mei 2024, Presiden Raisi menghadiri upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran-Azerbaijan. Saat kembali bersama Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian dan beberapa pejabat, helikopter Raisi jatuh.
Atas permintaan Iran, Türkiye menugaskan kendaraan udara tak berawak (UAV) AKINCI untuk kegiatan pencarian dan penyelamatan. Koordinat reruntuhan helikopter yang terdeteksi oleh UAV Turki dibagikan dengan otoritas Iran. Tim Iran mencapai lokasi dan melaporkan tidak ada korban selamat.
Baca Juga: Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi Dihadiri Pejabat Tinggi 68 Negara, Siapa Presiden yang Hadir?
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV