Ucapan Presiden Taiwan Ini Bikin China Ngamuk, Langsung Unjuk Gigi Latihan Militer
Kompas dunia | 24 Mei 2024, 13:36 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - Presiden Taiwan William Lai telah membuat China mengamuk atas ucapannya saat disumpah sebagai presiden.
Bahkan ucapan Lai membuat China langsung memulai latihan militernya di laut dan udara di sekitar Taiwan.
Stasiun TV pemerintah China CCTV, dan surat kabar Global Times, hingga juru bicara kementerian luar negeri China, mengungkapkan seruan kecaman terhadap Lai dengan keras.
Baca Juga: Turbulensi Parah Singapore Airlines, Puluhan Penumpang Cedera Tulang Belakang
Dikutip dari BBC Internasional, Kamis (23/5/2024), Global Times telah menggambarkan Lai sebagai sosok arogan dan ceroboh.
Sedangkan CCTV mengungkapkan Lai pasti akan 'dipakukan pada pilar rasa malu dalam sejarah'.
Ia juga mengecamnya karena menjual teori dua negara.
Laporan CCTV itu memperingatkan jika Lai dan Partai Progresif Demokratik (DPP), yang dipimpinnya bertahan dalam jalur menuju kemerdekaan Taiwan, mereka akan hancur dan terbakar.
Pada pidatonya Senin (20/5/2024), Lai menggunakan kata China untuk menggambarkan China daratan.
Beijing menilai hal itu sebagai sebuah kejahatan, karena dengan mengatakan itu, Lai mengungkapkan pemikirannya bahwa Taiwan bukan China, dan mereka dua negara berbeda.
Di mata China, itu menjadi pembuktian dari ideologi separatis Lai.
Bagi orang luar, hal ini mungkin terdengar tidak masuk akal, namun selama beberapa dekade, Beijing dan Taipei telah mengaburkan definisi mereka tentang China, dan apakah Taiwan merupakan bagian darinya.
Bahkan mantan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen, kerap berhati-hati dalam menyebut China, dengan istilah halus, seperti “pihak lain”, atau “pihak berwenang Beijing”.
Akademisi di Taiwan akan mengatakan bahwa bahasa seperti itu akan penting, dan bahwa Presiden Lai telah melewati batas berbahaya.
Yang lain mengatakan kebencian Beijing terhadap Lai sudah sangat nyata, dan pidatonya hanya memberikan pembenaran retorika untuk intimidasi baru.
Sebagian besar setuju bahwa hal ini tak mengubah fakta dasar bahwa Xi Jinping ingin China mengendalikan Taiwan, dan rakyat Taiwan dengan tegas tak menginginkan hal itu.
Namun, tidak ada seorang pun di Taiwan yang terkejut dengan hal ini.
Bagi mereka, Partai Komunis China (CCP), cukup mudah ditebak.
Baca Juga: AS akan Kirim Bantuan Militer Senilai Rp4,4 Triliun ke Ukraina, Termasuk HIMARS dan Sistem Anti-Tank
Ketika DPP yang dipimpin Lai memenangkan pemilihan presiden ketiga beturut-turut di sini pada awal Januari, banyak yang bertanya-tanya bagaimana dan kapan Beijing akan meresponsnya.
Asumsi yang jelas bahwa hal itu akan terjadi setelah Lai dilantik sebagai presiden.
Tiga hari setelah pelatihan Presiden Lai, Beijing pun telah mengeluarkan tanggapannya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC Internasional