> >

Mendadak, Rishi Sunak Umumkan Pemilu Inggris pada 4 Juli, Disebut Gunakan Senjata Terakhirnya

Kompas dunia | 24 Mei 2024, 08:47 WIB
PM Inggris, Rishi Sunak. (Sumber: (AP Photo/Frank Augstein, File)

LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengumumkan secara mendadak bahwa pemilihan umum pada 4 Juli nanti.

Hal tersebut diungkapkan Sunak pada Rabu (22/5/2024) waktu setempat di luar Kantor PM Inggris Downing Street.

Langkah itu diyakini sebagai senjata terakhir Sunak agar bisa terpilih kembali meski statusnya saat ini tidaklah popular.

Baca Juga: Gedung Runtuh Tewaskan Empat Orang dan 16 Luka-luka di Spanyol, Masih ada yang Terperangkap

Hal itu dilakukannya di tengah kesulitan yang dihadapi Partai Konservatif menghadapi perjuangan berat untuk memperpanjang kekuasaannya selama 14 tahun.

Sunak telah memulai kampanye enam pekan-nya pada Kamis (23/5/2024).

Berdasarkan jajak pendapat, Sunak dan Partai Konservatif, tengah sangat tidak pipuler, sehingga jika tidak terjadi pembalikan nasib, mereka tampaknya akan tersingkir dalam pemilu.

Keputusannya untuk segera bertindak, meski partainya tertinggal 20 poin dari oposisi Partai Buruh, telah membuat marah banyak anggota parlemennya sendiri.

Pasalnya, kini menghadapi kehancuran besar yang akan membuat banyak dari mereka kehilangan pekerjaan.

“Rishi Sunak telah mengerahkan senjatanya yang tersisa. Elemen kejutan,” kata Direktur Komunikasi Eks PM Inggris Boris Johnson, Guto Harri dikutip dari NBC News.

“Paling tidak, ia menembakkan pistol pembukanya dengan caranya sendiri, dan menunjukkan bahwa ia mempunyai tulang punggung untuk melakukannya secara proaktif,” tambahnya.

Selama 19 bulan masa jabatannya, Sunak telah berjuang untuk mengatasi perpecahan yang terjadi di dalam Partai Konservatif.

Ada pihak yang menginginkannya lebih tegas dalam hal imigrasi dan lebih berani memotong pajak, sementara yang lain mendesaknya pokus pada politik, yaitu wilayah yang secara historis memenangkannya pada pemilu Inggris.

Dikutip dari Associated Press, ketegangan paling menonjol dalam rencana kontroversialnya, adalah untuk mengirim migran yang tiba dengan perahu kecil, melintas selat Inggris ke Rwanda, daripada diizinkan mencari suaka di Inggris.

Elemen sayap kanan di partainya berpendapat bahwa kebijakan tersebut ditakdirkan untuk gagal, dan mendesak Sunak untuk memblokir semua jalur gugatan hukum.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Peringatan Tahunan Genosida Srebrenica 1995 walau Ditentang Serbia

Meski memiliki warisan buruk berupa standar hidup yang buruk dan pelayanan publik terbatas, Sunak mengatakan dirinya pemimpin yang mengembalikan ketenangan dan stabilitas perekonomian serta menghidupkan kembali kejayaan Partai Konservatif.

Satu setengah tahun kemudian, inflasi turun ke tingkat mendekati normal, upah meningkat dan suku bunga hipotek mulai turun.

Pemilihan umum harus dilaksanakan sebelum Januari 2025, namun keputusan Sunak untuk mengadakan pemilu lebih awal dipandang secara luas sebagai pertaruhan bahwa ia akan mendapat imbalan karena mampu membawa perekonomian Inggris ke kondisi yang lebih tenang.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : NBC News/Associated Press


TERBARU