Anwar Ibrahim Tegaskan Malaysia Berhubungan Baik dengan AS, tapi Tak Mau Fobia China
Kompas dunia | 23 Mei 2024, 21:30 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan negaranya ingin menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS) dan China. Anwar Ibrahim mengaku berharap Washington dan Beijing bisa menyelesaikan perbedaan antara dua rival geopolitik tersebut.
Dalam konferensi yang diselenggarakan Nikkei di Tokyo, Kamis (23/5/2024), Anwar menyebut China sebagai negara yang "terlalu penting dan terlalu strategis" untuk diabaikan.
Baca Juga: China Gelar Latihan Militer di Dekat Taiwan, Sebut sebagai "Hukuman Keras" untuk Separatis
"Saat saya menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat, Jepang, dan Korea (Selatan), saya pikir lebih baik bagi Malaysia dan seluruh kawasan untuk terus berhubungan dengan China," kata Anwar dikutip Associated Press.
"Kami akan terus berhubungan dan menganggap Amerika Serikat sebagai sekutu yang penting dan pada saat bersamaan meningkatkan kerja sama dengan China."
Selain itu, Anwar mendesak Washington meninggalkan kebijakan yang menurutnya "proteksionis" dan menghargai persaingan dengan China.
Anwar pun menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah membunuh setidaknya 35.800 jiwa, lebih dari setengahnya perempuan dan anak-anak.
Anwar mengkritik kebijakan Gedung Putih mengenai serangan Israel ke Gaza. Menurutnya, Washington tidak berbuat cukup untuk menghentikan "pembunuhan massal" di Gaza.
"Patut disayangkan bahwa AS tidak menggunakan seluruh kekuatan, pengaruh, dan sumber dayanya untuk menghentikan pembunuhan ini. Itulah satu-satunya yang mereka (warga Gaza) minta," katanya.
Dalam kesempatan ini, Anwar Ibrahim juga bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Kedua kepala pemerintahan sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan maritim, transisi energi, keamanan siber, dan kelentingan rantai pasok.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV