Surat Penangkapan Netanyahu: 100 Anggota Parlemen Inggris Dukung Mahkamah Pidana Internasional
Kompas dunia | 23 Mei 2024, 14:20 WIBLONDON, KOMPAS TV - Lebih dari 100 anggota parlemen majelis rendah dan majelis bangsawan di Inggris mendesak pemerintah untuk mendukung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) soal surat penangkapan terhadap petinggi-petinggi Israel termasuk Netanyahu. Mereka khawatir ada ancaman yang bisa merusak independensi ICC setelah jaksa mengajukan surat penangkapan untuk pemimpin Israel dan Hamas.
"Kami mendesak Anda untuk mengecam segala ancaman dan upaya merusak independensi dan ketidakberpihakan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dalam penyelidikannya terhadap kejahatan di Gaza," tulis para anggota parlemen majelis rendah dan majelis bangsawan dari 11 partai dalam surat mereka.
Surat yang dikirim hari Selasa kepada Menteri Luar Negeri David Cameron ini juga mendesak pemerintah Inggris mendukung ICC dalam memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban.
"Kami percaya ada bukti yang semakin banyak bahwa Israel telah melakukan pelanggaran hukum internasional yang jelas dan nyata di Gaza dan sangat percaya mereka yang bertanggung jawab harus diadili," kata surat tersebut.
Mereka juga sangat khawatir bahwa awal bulan ini, kantor jaksa Mahkamah Pidana Internasional ICC merasa perlu mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar "semua upaya menghalangi, mengintimidasi, atau mempengaruhi pejabatnya dihentikan segera."
"Meskipun Kantor Jaksa ICC tidak secara eksplisit merujuk pada ancaman yang dibuat setelah laporan pers tentang kemungkinan penerbitan surat penangkapan untuk kejahatan yang dilakukan di Gaza, konteksnya jelas," kata surat itu.
"Pemerintah harus mengambil sikap tegas terhadap segala upaya untuk mengintimidasi pengadilan internasional yang independen dan tidak memihak."
Baca Juga: Pernyataan Jaksa Agung ICC Usai Ajukan Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas: Tidak Ada Impunitas
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, untuk bagiannya, mengatakan negaranya akan mengakui negara Palestina hari Selasa depan.
Sanchez mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mendengarkan masyarakat internasional saat dia terus mengebom infrastruktur sipil, menghalangi bantuan yang sangat dibutuhkan, dan membunuhi warga sipil.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu