> >

Kaledonia Baru Membara: Prancis Terjunkan 600 Gendarmeri dan Kendaraan Lapis Baja untuk Redam Protes

Kompas dunia | 20 Mei 2024, 19:21 WIB
Asap mengepul selama protes di Noumea, Kaledonia Baru, Rab, 15 Mei 2024. Pasukan keamanan Prancis menggunakan backhoe pada Minggu, 19 Mei 2024, untuk mengambil alih jalan raya ke bandara internasional setelah kerusuhan mematikan di pulau tersebut. Masyarakat adat telah lama berupaya memperoleh kemerdekaan dari Prancis. (Sumber: AP Photo)

NOUMEA, KOMPAS.TV - Otoritas Prancis menerjunkan 600 gendarmeri serta unit-unit kendaraan lapis baja dan alat berat untuk meredam kerusuhan di Kaledonia Baru. Kerusuhan melanda teritori lepas pantai Prancis di Samudra Pasifik ini sejak pekan lalu menyusul RUU kontroversial yang disetujui parlemen Prancis.

RUU tersebut menetapkan penduduk yang bermukim minimal 10 tahun di Kaledonia Baru memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Lolosnya RUU ini membuat masyarakat adat Kanak yang sejak lama menginginkan kemerdekaan dari Prancis menggelar aksi protes.

Protes pun berubah menjadi kerusuhan yang disertai bentrokan antara demonstran dengan polisi, pembakaran, dan penjarahan. Per Minggu (19/5) kemarin, dilaporkan terdapat setidaknya enam korban jiwa selama kerusuhan di Kaledonia Baru.

Pada Minggu (19/5), Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengumumkan pihaknya meluncurkan "operasi besar" di Kaledonia Baru untuk mengendalikan situasi. Otoritas Prancis berusaha membuka blokade di jalan raya yang menghubungkan ibu kota Kaledonia Baru, Nouma dengan bandara yang berjarak sekitar 60km.

Baca Juga: Padamkan Kerusuhan, Prancis Luncurkan Operasi Besar di Kaledonia Baru

Jalan raya tersebut dilaporkan dipenuhi blokade demonstran pro-kemerdekaan. Para demonstran membuat blokade dengan debris dan bangkai mobil yang dibakar.

Wali Kota Noumea Sonia Lagarde menyebut operasi pembukaan bandara dapat berlangsung berhari-hari. Pasalnya, terdapat banyak bangkai mobil terbakar yang menghalangi akses dan operasional bandara.

"Situasi di sini masih dramatis," kata Lagarde dikutip Associated Press.

Representatif pemerintah Prancis di Kaledonia Baru melaporkan bahwa situasi pada akhir pekan lalu "lebih tenang." Namun, dilaporkan terjadi dua insiden kebakaran dan satu insiden penjarahan di SPBU.

Pemerintah Prancis pun mengaku telah menangkap 230 orang yang disebut sebagai perusuh. Pemerintah Prancis menetapkan jam malam hingga pukul 18.00 waktu setempat dan menetapkan situasi darurat untuk memberi aparat keamanan kewenangan lebih.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU