Drone Turki Bayraktar Temukan Sumber Panas, Diduga Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Jatuh
Kompas dunia | 20 Mei 2024, 10:20 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Drone Turki Bayraktar dilaporkan telah menemukan sumber panas yang diduga helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang jatuh.
Drone Bayraktar buatan Turki ikut dikerahkan untuk mencari helikopter yang membawa Raisi dan Menter Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Helikopter yang membawa Raisi dan Amir Abdollahian tersebut dilaporkan jatuh dan hilang di Provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024).
Baca Juga: Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Khamenei: Pemerintahan Tak Akan Terganggu
Lokasi yang menyulitkan, yang merupakan area pegunungan dan kondisi cuaca serta kabut yang menyelimuti area tersebut membuat pencarian dan penyelamatan diyakini bakal memakan waktu lama.
Area pencarian dari kecelakaan tersebut saat ini sudah diperkecil menjadi radius 2 kilometer (km).
Dikutip dari ABC News, Senin (20/5/2024), drone Bayraktar Turki, Akinci UAV dilaporkan telah mengidentifikasi sumber panas dari area tersebut.
Sumber panas itu diyakini sebagai helikopter Ebrahim Raisi tersebut.
“Kami masih berharap, tapi informasi yang datang dari area kecelakaan sangat mengkhawatirkan,” tutur seorang pejabat Iran.
Presiden Turki Recep Yayyip Erdogan sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya memperhatikan dari dekat insiden kecelakaan tersebut.
Ia juga mengatakan telah berkoordinasi dengan otoritas Iran, dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
Baca Juga: Putin Langsung Temui Dubes Iran usai Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Hilang, Ini yang Dibicarakan
“Presiden Iran, saudara saya tersayang Ibrahim Raisi, dan delegasinya terlibat dalam kecelakaan helikopter, yang membuat kami begitu sedih,” kata Erdogan di media sosial X dikutip dari Anadolu Agency.
Kecelakaan tersebut terjadi setelah Raisi mengunjungi Azerbaijan untuk meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Insiden dilaporkan terjadi di dekat perbatasan Iran dan Azerbaijan, setelah helikopter dilaporkan harus mendarat darurat karena cuaca yang semakin memburuk.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : ABC News/Anadolu Agency