> >

Momen sebelum Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Dekat Azerbaijan, hingga Kini Masih dalam Pencarian

Kompas dunia | 20 Mei 2024, 07:16 WIB
Presiden Iran Ebrahim Raisi di perbatasan Azerbaijan Minggu pagi meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, bendungan  ketiga yang dibangun kedua negara di Sungai Aras. Helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan jatuh saat cuaca buruk hari Minggu, 19/5/2024, usai mengunjungi Provinsi Azerbaijan Timur. (Sumber: IRNA)

Bendungan ini membantu meningkatkan cadangan air di Bendungan Khoda-Afarin yang terletak di hulu hingga 2 miliar meter kubik per tahun.

Ini dilakukan melalui saluran dan jaringan menuju dataran di Provinsi Azerbaijan Timur dan Ardabil di Iran serta Republik Azerbaijan.

Baca Juga: Israel Siap Perang dengan Iran: Kami Mampu Atasi Ancaman Teheran

Presiden Iran Ebrahim Raisi di perbatasan Azerbaijan Minggu pagi meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, bendungan  ketiga yang dibangun kedua negara di Sungai Aras. Helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dilaporkan jatuh saat cuaca buruk hari Minggu, 19/5/2024, usai mengunjungi Provinsi Azerbaijan Timur. (Sumber: IRNA)

Menurut laporan kantor berita IRNA, bersama Raisi termasuk ada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, serta pejabat dan pengawal lainnya.

Beberapa pejabat lokal menyebut insiden ini sebagai "kecelakaan," sementara yang lain menyebutnya "pendaratan darurat" atau "insiden".

IRNA dan televisi negara tidak memberikan informasi mengenai kondisi Raisi setelah kejadian tersebut.

Namun, kelompok garis keras mendesak masyarakat untuk mendoakannya.

Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi dalam pernyataannya di televisi negara mengatakan, Presiden dan rombongannya sedang dalam perjalanan kembali menggunakan beberapa helikopter, dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk dan kabut.

Ia menambahkan, berbagai tim penyelamat sedang menuju ke lokasi, tetapi karena cuaca buruk dan kabut, mungkin akan memakan waktu untuk mencapai helikopter tersebut.

"Daerah tersebut cukup terjal dan sulit untuk melakukan kontak," tambahnya.

"Kami menunggu tim penyelamat mencapai lokasi pendaratan dan memberikan informasi lebih lanjut," tuturnya.

IRNA menggambarkan daerah tersebut sebagai "hutan" dan wilayah itu juga dikenal berbukit.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya

Sumber : IRNA


TERBARU