Putin: Rusia Ingin Bikin Zona Penyangga untuk Cegah Serangan, Bukan Rebut Kharkiv
Kompas dunia | 17 Mei 2024, 22:15 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan serangan pasukannya ke wilayah Kharkiv, Ukraina, bertujuan untuk menciptakan zona penyangga, bukan menaklukkan kota tersebut.
Putin mengatakan Moskow melancarkan serangan ke Kharkiv sebagai respons terhadap pengeboman di wilayah Belgorod, Rusia, yang dilakukan Ukraina.
"Saya telah mengatakan secara publik bahwa jika [serangan] ini terus berlanjut, kami akan dipaksa untuk menciptakan zona keamanan, zona sanitasi," katanya kepada wartawan di Harbin, China, Jumat (17/5/2024).
Putin menambahkan, pasukan Rusia "maju setiap hari sesuai rencana."
Dia juga menegaskan saat ini Rusia tidak punya rencana untuk merebut Kharkiv.
Baca Juga: Zelenskyy Kunjungi Kharkiv, Salahkan Dunia atas Perang di Ukraina
Sementara itu, serangan drone besar-besaran Ukraina di Krimea pada Jumat pagi menyebabkan pemadaman listrik di kota Sevastopol, merusak pesawat dan penyimpanan bahan bakar di pangkalan udara, serta menyebabkan kebakaran di kilang di selatan negara itu, kata otoritas Rusia.
Serangan drone ini dinilai sebagai upaya Kiev untuk membalas serangan Rusia di timur laut Ukraina.
Serangan Rusia tersebut menambah tekanan pada pasukan Ukraina yang kalah jumlah dan persenjataan serta sedang menunggu pengiriman senjata dan amunisi penting dari mitra Barat-nya.
Seorang pejabat intelijen Ukraina mengonfirmasi bahwa Dinas Keamanan dan Intelijen Militer Ukraina melakukan operasi bersama untuk menyerang objek infrastruktur militer Rusia di Novorossiysk dan Sevastopol yang diduduki Rusia.
Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang untuk berkomentar secara publik.
Operasi ini bertujuan untuk menyerang kapal Armada Laut Hitam Rusia dan dilakukan oleh drone udara buatan Ukraina, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Zelenskyy Kunjungi Kharkiv, Salahkan Dunia atas Perang di Ukraina
Setidaknya tiga jet tempur hancur dalam serangan tersebut, menurut citra satelit pangkalan udara yang disediakan oleh Maxar Technologies.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertahanan udaranya telah menembak jatuh 51 drone Ukraina di atas Krimea, 44 lainnya di wilayah Krasnodar, dan enam di wilayah Belgorod.
Dikatakan bahwa pesawat tempur dan kapal patroli Rusia juga menghancurkan enam drone laut di Laut Hitam.
Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhayev, mengatakan serangan drone merusak pembangkit listrik di kota tersebut.
Baca Juga: Ini Isi Kesepakatan Putin dan Xi Jinping Hari Ini, Termasuk soal Taiwan, Ukraina, serta AS
Dia mengatakan mungkin butuh sehari untuk sepenuhnya memulihkan pasokan energi dan memperingatkan penduduk bahwa listrik akan diputus di beberapa bagian kota.
"Layanan masyarakat sedang berusaha keras untuk memulihkan sistem listrik secepat mungkin," katanya dalam sebuah pernyataan.
Razvozhayev juga mengumumkan, sekolah-sekolah di kota tersebut akan ditutup sementara.
Serangan Ukraina sebelumnya merusak pesawat dan fasilitas penyimpanan bahan bakar di pangkalan udara Belbek dekat Sevastopol, menurut citra satelit yang dirilis oleh Maxar Technologies.
Di wilayah Krasnodar, pihak berwenang mengatakan serangan drone pada Jumat pagi menyebabkan kebakaran di kilang minyak di Tuapse yang kemudian dapat diatasi. Tidak ada korban jiwa.
Ukraina berulang kali menargetkan kilang minyak dan fasilitas energi lainnya jauh di dalam wilayah Rusia, yang menyebabkan kerusakan signifikan.
Baca Juga: Adik Kim Jong-un Marah dan Membantah Korea Utara Memasok Senjata ke Rusia
Drone Ukraina juga menyerang Novorossiysk, pelabuhan utama di Laut Hitam. Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengatakan pecahan drone yang ditembak jatuh menyebabkan beberapa kebakaran tetapi tidak ada korban jiwa.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan sebuah drone Ukraina menghantam sebuah kendaraan, menewaskan seorang wanita dan anaknya yang berusia 4 tahun.
Serangan lain menyebabkan tangki bahan bakar terbakar di sebuah pom bensin di wilayah tersebut, katanya.
Sementara pasukan Ukraina berjuang untuk menghentikan laju pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv yang dimulai akhir pekan lalu.
Kota Vovchansk, yang terletak hanya 5 kilometer dari perbatasan Rusia, telah menjadi titik panas dalam pertempuran dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Peringati 75 Tahun Hubungan Diplomatik China-Rusia, Putin: Bersaudara Selamanya
Otoritas Ukraina telah mengevakuasi sekitar 8.000 warga sipil dari kota tersebut. Taktik umum tentara Rusia adalah menghancurkan kota dan desa dengan serangan udara sebelum unit mereka masuk.
Dengan memulai serangan baru di utara Kharkiv pada 10 Mei, pasukan Rusia telah "memperluas zona pertempuran aktif hampir 70 kilometer," dalam upaya untuk memaksa Ukraina menyebarkan pasukan dan menggunakan cadangan, kata kepala militer Ukraina Oleksandr Syrskyi pada Jumat.
Menurut Syrskyi, setelah memperkuat kelompok mereka di wilayah utara, pasukan Rusia kini memusatkan upayanya untuk maju di dekat desa Lyptsi dan kota Vovchansk.
Syrskyi juga mengatakan, ia menginspeksi unit-unit yang "bersiap untuk pertahanan" wilayah Sumy di utara Ukraina.
Pada Selasa (14/5/2024) lalu, Kepala Intelijen Militer Ukraina, Kyrylo Budanov, dilaporkan mengatakan tentara Rusia memiliki rencana untuk memulai tindakan ofensif di wilayah Sumy.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press