> >

Pria Ini Hilang 26 Tahun, Ternyata Disekap dan Ditemukan Masih Hidup di Kandang Domba

Kompas dunia | 17 Mei 2024, 11:34 WIB
Ilustrasi penculikan (Sumber: Pixabay)

ALGER, KOMPAS.TV - Seorang pria yang telah hilang 26 tahun di Aljazair akhirnya ditemukan masih hidup dan disekap di kandang domba tetangganya.

Pria tersebut hilang sejak 1998, ketika negara Afrika Barat itu tengah mengalami perang sipil.

Kementerian Keamanan Aljazair pada Selasa (14/5/2024), mengatakan bahwa seorang pria, yang diidentifikasi sebagai Omar bin Omran atau Omar B, hilang saat ia masih 19 tahun.

Baca Juga: Israel Mulai Diserang Sekutunya Sendiri, Kanada Sanksi Empat Pemukim Zionis yang Duduki Tepi Barat

Ketika dilaporkan hilang diperkirakan ia telah diculik atau dibunuh.

Namun, ia kemudian ditemukan masih hidup pada pekan ini di usia 45 tahun, setelah disekap tetangganya di kandang domba, yang tersembunyi di balik tumpukan jerami.

Lokasi penyekapannya itu hanya berjarak 200 meter dari rumah lamanya di Djelfa.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa penyelidikan atas kejahatan keji itu sedang berlangsung, dan korban menerima perawatan medis dan psikologis.

Polisi menahan tersangka penculiknya, seorang penjaga pintu berusia 61 tahun, setelah ia berusaha melarikan diri.

Penculikan tersebut diketahui setelah saudara laki-laki tersangka memposting informasi terbuka di media sosial, di tengah dugaan perselisihan warisan antar saudara kandung.

“Pada 12 Mei, pukul 8pm waktu setempat, (mereka) menemukan korban Omar bin Omran, berusia 45 tahun di gudang tetangganya, BA, berusia 61 tahun,” ujar petugas pengadilan dikutip dari Al-Jazeera.

Ibu korban meninggal dunia pada 2013, ketika keluarganya percaya Omar telah tewas.

Menurut media Aljazair, Omar mengatakan kepada penyelamatnya bahwa ia kadang melihat keluarganya dari kejauhan.

Tetapi ia mengaku tak mampu memanggil mereka karena mantera yang penculiknya berikan kepadanya.

Penemuan Omar memecahkan misteri yang meliputi komunitasnya sejak perang sipil pecah di Aljazair.

Baca Juga: Pemerintah Gaza: Israel Bunuh Lebih dari 100 Akademisi, Hancurkan 103 Universitas dan Sekolah

Kerabat dari korban perang masih mencari keadilan atas hilang atau tewasnya orang terkasih.

Sekitar 200.000 orang terbunuh pada perang sipil yang terjadi sekitar 1990-an, ketika negara berperang dengan gerakan pemberontak.

Periode tersebut kerap digambarkan sebagai Abad Kegelapan Aljazair.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU