> >

Ini Isi Kesepakatan Putin dan Xi Jinping Hari Ini, Termasuk soal Taiwan, Ukraina, serta AS

Kompas dunia | 16 Mei 2024, 22:05 WIB
Presiden China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam upacara penyambutan resmi di Beijing, China, pada Kamis, 16 Mei 2024. (Sumber: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping  pada Kamis (16/5/2024) sepakat untuk memperdalam "kemitraan strategis".

Kedua pemimpin juga mengkritik Amerika Serikat (AS) karena serangkaian tindakan yang mereka anggap mengancam kedua negara.

Berikut poin-poin utama pernyataan bersama Putin dan Xi sepanjang 7.000 kata dalam bahasa Rusia tentang "pendalaman kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis yang memasuki era baru", dikutip dari laporan The Straits Times.

Rusia dan China "bertekad mempertahankan hak dan kepentingan sah mereka, menolak segala upaya untuk menghalangi perkembangan normal hubungan bilateral, campur tangan dalam urusan dalam negeri kedua negara, dan membatasi potensi ekonomi, teknologi, atau kebijakan luar negeri Rusia dan China."

TAIWAN: Rusia "menegaskan kembali komitmennya pada prinsip 'satu China', mengakui Taiwan adalah bagian integral dari China, menentang kemerdekaan Taiwan dalam bentuk apa pun, dan mendukung tindakan pihak China untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya, serta menyatukan negara."

UKRAINA: "Pihak Rusia menilai positif posisi objektif dan tidak memihak China dalam isu Ukraina." China "mendukung upaya pihak Rusia untuk memastikan keamanan dan stabilitas, pembangunan nasional dan kemakmuran, kedaulatan dan integritas wilayah, serta menentang campur tangan luar dalam urusan dalam negeri Rusia."

AMERIKA SERIKAT: Rusia dan China memiliki kekhawatiran serius terhadap "upaya AS untuk melanggar keseimbangan strategis" yaitu rudal pertahanan global AS dan penempatannya di berbagai wilayah di dunia dan di luar angkasa, pengembangan senjata non-nuklir presisi tinggi untuk potensi serangan yang melumpuhkan, "Pencegahan nuklir yang diperluas" dengan sekutu termasuk Australia, misalnya AUKUS.

Selain itu, China dan Rusia menentang rencana AS menempatkan misil berbasis darat jarak menengah dan pendek (INF) di kawasan Asia-Pasifik dan Eropa, termasuk pengirimannya ke sekutu-sekutu, "kedua pihak dengan tegas mengutuk langkah-langkah yang sangat tidak stabil ini, yang merupakan ancaman langsung bagi keamanan Rusia dan China."

Kedua pihak menentang upaya hegemonik AS untuk mengubah keseimbangan kekuatan di Asia Timur Laut dengan meningkatkan kekuatan militer dan menciptakan blok dan koalisi militer.

Menurut Rusia dan China, "AS masih berpikir dalam kerangka Perang Dingin dan dipandu oleh logika konfrontasi blok, menempatkan keamanan 'kelompok sempit' di atas keamanan dan stabilitas regional, yang menciptakan ancaman keamanan bagi semua negara di kawasan. AS harus meninggalkan perilaku ini."

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping di Beijing Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas, AS Ketar-Ketir?

Presiden China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto sebelum mengadakan pembicaraan di Beijing, China, Kamis, 16 Mei 2024. (Sumber: Sergei Guneyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

KOREA UTARA: "Kedua pihak menentang tindakan intimidasi di bidang militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, yang memprovokasi konfrontasi lebih lanjut dengan DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), yang bisa berujung pada insiden bersenjata dan eskalasi situasi di Semenanjung Korea."

PERANG NUKLIR: "Tidak ada pemenang dalam perang nuklir dan perang semacam itu tidak boleh terjadi."

PASAR: Meningkatkan porsi mata uang nasional dalam perdagangan bilateral; mendorong penerbitan utang di kedua pasar; mengembangkan pasar asuransi dan keuangan.

INDUSTRI: Mengembangkan konstruksi pesawat sipil, pembuatan kapal, industri otomotif, industri mesin, industri elektronik, metalurgi, penambangan bijih besi, industri kimia, dan kehutanan.

PERTANIAN: Memperluas akses timbal balik produk pertanian, meningkatkan volume perdagangan kedelai, peternakan babi, produksi air, biji-bijian, lemak dan minyak, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, dan produk lainnya.

TEKNOLOGI: Mengembangkan kerja sama dalam teknologi informasi dan komunikasi, termasuk kecerdasan buatan, komunikasi, perangkat lunak, Internet of things, open source, keamanan jaringan dan data, video game, koordinasi frekuensi radio, pendidikan khusus, dan aktivitas penelitian industri.

ENERGI: "Berusaha untuk mewujudkan stabilitas dan keberlanjutan pasar energi global, memperkuat rantai nilai dalam kompleks bahan bakar dan energi. Mengembangkan kerja sama berbasis pasar di bidang minyak, gas alam, LNG, batu bara, dan listrik, memastikan operasi stabil infrastruktur lintas batas yang relevan dan menciptakan kondisi untuk pengangkutan sumber energi yang tidak terhalang."

NUKLIR: Memperdalam kemitraan dalam energi nuklir damai, termasuk fusi termonuklir, reaktor neutron cepat, dan siklus bahan bakar nuklir tertutup.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Straits Times


TERBARU