> >

Gegara Ekstremis Israel Serang Konvoi Bantuan, Sopir Truk Enggan Kirim Bantuan ke Gaza karena Takut

Kompas dunia | 15 Mei 2024, 15:30 WIB
Demonstran Israel mencegat truk bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza dan membuang muatan truk tersebut di Hebron, Tepi Barat, Senin (13/5/2024). (Sumber: X @hamdahsalhut)

GAZA, KOMPAS.TV - Para sopir truk yang bertugas membawa bantuan ke Gaza pada Selasa (14/5/2024) tengah dilanda kekhawatiran mendalam terhadap keamanan konvoi bantuan.

Ketakutan ini dipicu oleh serangkaian insiden yang melibatkan pemukim Israel yang merusak truk pembawa bantuan ke Gaza pada Senin sebelumnya (13/5/2024). 

Menurut seorang anggota serikat pengangkut yang berbasis di Tepi Barat, Adel Amer, para sopir truk saat ini menolak membawa barang ke Gaza karena merasa takut akan keamanan mereka. 

"Para pengemudi sekarang menolak membawa barang ke Gaza karena takut," ujarnya dilansir dari Al Arabiya.

Insiden yang terjadi mengakibatkan beberapa truk terbakar dan rusak parah, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial. 

Muatan bantuan yang dibawa oleh truk-truk tersebut juga dijarah dan dibiarkan berserakan di jalan dekat pos pemeriksaan Tarqumiya, di luar Hebron, Tepi Barat. Ketua Asosiasi Perdagangan Makanan Hebron, Waseem Al-Jabari pun membenarkan kejadian tersebut.

Kelompok yang menamakan dirinya "Order 9" mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan alasan untuk mencegah pasokan makanan sampai ke Hamas di Gaza. 

Baca Juga: Warga Israel Cegat Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Makanan Dibuang ke Jalan

Akibat serangan ini, sejumlah orang telah ditangkap oleh polisi Israel dan saat ini sedang diselidiki.

Reaksi internasional pun tak terelakkan. Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengutuk keras serangan tersebut sebagai tindakan yang mengerikan. 

“Jelas, tidak boleh ada serangan terhadap konvoi kemanusiaan di mana pun dan kami menentang mereka dengan tegas,” katanya, dikutip dari Anadolu.

PBB juga mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan di Gaza. 

Mereka menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi semua fasilitas dan bantuan kemanusiaan di Gaza, serta menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan.

Sementara itu, situasi di Gaza semakin memburuk. Lebih dari 35.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel, yang mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. 

Daerah kantong Gaza kini mengalami kondisi kelaparan dan puing-puing akibat serangan yang terus-menerus. 

Baca Juga: Sempat Tunda Kirim Bom, AS Rencana Kirimkan Paket Bantuan Militer Senilai 1 Miliar Dolar ke Israel

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU