> >

Israel Tembaki Kendaraan WHO, Seorang Pegawai Lokal Tewas dan Satu Staf Internasional Luka Berat

Kompas dunia | 14 Mei 2024, 06:30 WIB
Tim medis usai mengevakuasi jasad seorang staf lokal WHO dan seorang staf internasional yang luka berat usai diserang tentara Israel di Rafah, Senin (13/5/2024). (Sumber: Anadolu)

KOMPAS TV, KOTA GAZA - Seorang staf lokal Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang bekerja sebagai pengemudi berkewarganegaraan Palestina tewas dan seorang staf internasional terluka dalam serangan Israel di Kota Rafah, Senin (13/5/2024).

Sebuah kendaraan WHO menjadi sasaran tembakan dari pasukan Israel di bagian timur Rafah, kata sumber-sumber tersebut, sambil menambahkan bahwa staf asing yang terluka segera dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Kota Khan Younis di selatan Gaza untuk perawatan medis.

Tidak ada komentar dari tentara Israel mengenai laporan tersebut.

Namun, penyiar publik Israel KAN melaporkan, militer Israel mengaku telah meluncurkan penyelidikan terhadap insiden yang terjadi di dekat perlintasan Rafah dengan Mesir, rute penting untuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Sejak 7 Oktober 2023, ketika Israel meluncurkan perang menghancurkan di Jalur Gaza, setidaknya 171 staf PBB telah tewas, menurut data UNRWA.

Sedangkan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan per Senin (13/5) kemarin, jumlah kematian Palestina akibat serangan Israel yang berlanjut di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 35.091 orang warga sipil, dengan jumlah terbanyak adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.

Baca Juga: Sistem Kesehatan Gaza akan Segera Hancur, Diperkirakan Bakal Terjadi dalam Hitungan Jam

Markas UNRWA di Gaza. Seorang staf lokal Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang bekerja sebagai pengemudi berkewarganegaraan Palestina tewas dan seorang staf internasional terluka dalam serangan Israel di Kota Rafah, Senin (13/5/2024). (Sumber: Anadolu)

Setidaknya 78.827 orang lainnya juga telah terluka dalam serangan tersebut, kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Serangan Israel telah membunuh 57 orang warga sipil Gaza dan melukai 82 lainnya dalam 24 jam terakhir hingga hari Senin, kata kementerian tersebut, sambil menambahkan banyak jasad warga sipil masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalan karena penyelamat tidak dapat mencapai mereka.

Israel melancarkan serangan membabi buta atas Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu yang diklaim Israel menewaskan sekitar 1.200 orang.

Tel Aviv juga telah memberlakukan blokade yang menghancurkan di enklaf Palestina tersebut, meninggalkan seluruh populasi di ambang kelaparan. Lebih dari tujuh bulan dalam konflik tersebut, sebagian besar Jalur Gaza hancur berantakan di tengah blokade yang menghancurkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Putusan sementara pada bulan Januari 2024 mengatakan bahwa "masuk akal" bahwa Tel Aviv melakukan genosida di Gaza, memerintahkannya untuk menghentikan tindakan tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedangkan Afrika Selatan pada Jumat pekan lalu meminta pengadilan berbasis di Den Haag tersebut untuk memerintahkan Israel menarik diri dari kota selatan Rafah, di mana lebih dari 1,5 juta orang yang terlantar telah berteduh, sebagai bagian dari langkah-langkah darurat tambahan terkait perang.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU