> >

Sistem Kesehatan Gaza akan Segera Hancur, Diperkirakan Bakal Terjadi dalam Hitungan Jam

Kompas dunia | 13 Mei 2024, 21:23 WIB
Warga Palestina memeriksa puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, Senin, 29 April 2024. (Sumber: AP Photo/Mohammad Jahjouh)

GAZA, KOMPAS.TV - Sistem kesehatan Gaza disebut bakal segera hancur dan diperkirakan bakal terjadi dalam hitungan jam.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (13/5/2024).

Mereka menegaskan sistem kesehatan Gaza bakal hancur dalam hitungan jam karena kurangnya bahan bakar.

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Capai Kesuksesan Taktis di Kharkiv, Indikasi Kekalahan?

“Sebagai hasil dari kegagalan membawa masuk bahan bakar yang diperlukan generator listrik rumah sakit, ambulans, dan transportasi karyawan untuk ke tempat kerja, sistem kesehatan akan hancur dalam beberapa jam,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Xinhua.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sejak perang Hamas-Israel pecah tujuh bulan lalu, otoritas kesehatan kesulitan menangani tingginya jumlah korban jiwa.

Mereka menambahkan pegawai mereka saat ini bekerja sepanjang waktu dan setiap hari untuk memberikan layanan kepada masyarakat di Gaza.

Pada 5 Mei lalu, tentara Israel telah menutup penyeberangan Kerem Shalom, pintu masuk utama bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Hal itu dilakukan tepat setelah serangan roket Hamas menewaskan empat tentara Israel di dekatnya.

Sementara itu dikutip dari Al-Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkapkan 35.091 warga Palestina telah tewas, dan 78.827 terluka karena serangan Israel sejak 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkapkan 57 orang terbunuh dan 82 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Pasien Pertama yang Terima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal, Hanya 2 Bulan Usai Operasi

Di sisi lain, Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan dua anggota mereka telah dibebaskan setelah 49 hari diytahan oleh Israel.

PRCS mengatakan mereka ditahan pada Maret setelah serangan kedua Israel ke Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis.

Pasukan Israel saat ini masih menahan dua anggota PRCS lainnya, dan nasib mereka masih belum diketahui.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al-Jazeera/Xinhua


TERBARU