> >

AS Tangguhkan Pengiriman Bom ke Israel, Pentagon: Posisi Kami Jelas, Jangan Serang Rafah

Kompas dunia | 9 Mei 2024, 10:10 WIB
Foto yang disediakan militer Israel menunjukkan sebuah tank dengan bendera Israel memasuki pintu perbatasan Rafah-Mesir di sisi Jalur Gaza pada Selasa, 7 Mei 2024. (Sumber: Militer Israel via AP)

 

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengonfirmasi bahwa Pentagon menangguhkan pengiriman bom ke Israel terkait serangan ke Rafah, daerah paling selatan Gaza yang dipadati pengungsi.

Ketika dipanggil sebuah subkomite Kongres AS pada Rabu (8/5/2024), Austin menyatakan  pemerintahan Presiden Joe Biden menangguhkan "satu pengapalan munisi kaliber besar" di tengah kekhawatiran Washington terhadap invasi besar ke Rafah.

Pasukan Israel sendiri telah meluncurkan serangan darat berskala terbatas ke sisi timur Rafah sejak awal pekan ini.

Tank-tank Israel dilaporkan menguasai titik penyeberangan Rafah-Mesir hingga berjarak 200 meter dari perbatasan.

"Dari awal (posisi) kami sudah jelas bahwa Israel seharusnya tidak meluncurkan serangan besar ke Rafah tanpa memperhatikan dan melindungi warga sipil di medan tempur," kata Austin, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Biden Hentikan Kirim Bantuan 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Digunakan untuk Serang Rafah

Dia menyebut pemerintahan Biden belum memutuskan apakah akan melanjutkan pengiriman bom tersebut.

Austin menegaskan pengiriman ini berbeda dengan paket bantuan yang telah disahkan AS untuk Israel pada akhir April lalu.

"Kami belum membuat keputusan final tentang bagaimana dengan pengiriman (senjata) tersebut," kata Austin.

"Komentar terakhir saya adalah bahwa kami akan terus mendukung Israel dalam hak pertahanan dirinya."

Sebelumnya, Biden menegaskan pihaknya tidak akan memasok senjata ke Israel terkait potensi serangan besar ke Rafah. 

"Itu sangat keliru. Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri (ke Israel)," kata Biden dalam siaran CNN, Rabu (8/5).

Menurut Biden, pihaknya menangguhkan pengiriman senjata karena terdapat bukti bantuan militer AS digunakan untuk menyerang warga sipil.

Dia pun menegaskan tidak akan mendukung serangan Israel ke Rafah yang dipadati penduduk.

"Warga sipil terbunuh di Gaza sebagai konsekuensi dari bom-bom itu dan hal lain setelah mereka (pasukan Israel) bertindak di daerah padat penduduk," katanya.

Baca Juga: Hamas Kecam Serangan Israel ke Rafah: Rakyat Palestina di Gaza Jadi Sasaran Perang Pemusnahan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera, CNN


TERBARU