Cuaca Ekstrem di Brasil: Banjir Besar Sepekan Tewaskan 75 Orang, Jalan Tergenang dan Jembatan Runtuh
Kompas dunia | 6 Mei 2024, 14:14 WIBRIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Banjir besar yang menerjang negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, sepekan belakangan telah menewaskan setidaknya 75 orang. Sebanyak 103 orang pun masih dinyatakan hilang terkait banjir dan tanah longsor di Brasil.
Pihak berwenang melaporkan bahwa lebih dari 88.000 penduduk terpaksa mengungsi akibat banjir yang dipicu hujan berhari-hari. Lebih dari 800.000 orang terpaksa tinggal tanpa akses air bersih.
Banjir yang menerpa wilayah selatan Brasil dilaporkan membuat jalan raya tergenang dan meruntuhkan jembatan. Akses listrik dan komunikasi di sebagian besar Rio Grande do Sul dilaporkan masih terputus.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Pakistan: Hujan 4 Hari Timbulkan Banjir Bandang dan 63 Orang Tewas
"Saya akan tekankan: kehancuran yang terjadi ini tidak terduga," kata Gubernur Rio Grande do Sul Eduardo Leite dikutip Al Jazeera, Minggu (5/5/2024).
Banjir besar yang menerjang Brasil terjadi usai hujan lebat mengguyur wilayah selatan selama beberapa hari. Institut Meteorologi Nasional Brasil melaporkan, di sejumlah wilayah, intensitas hujan mencapai lebih dari 300mm selama kurang dari sepekan.
Hujan lebat pun membuat permukaan air Sungari Guaiba naik memecahkan rekor hingga 5,33m per Minggu (5/5). Permukaan sungai ini naik lebih tinggi dibanding ketika banjir besar di daerah tersebut pada 1941 silam, mencapai 4,76m.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi daerah terdampak bencana untuk kedua kalinya pada Minggu (5/5). Presiden Lula meninjau kondisi banjir dari helikopter.
"Kita harus berhenti lari dari bencana. Kita harus memprakirakan bencana apa yang bisa terjadi dan kita harus bekerja," kata Lula usai kunjungan.
Kalangan ilmuwan menyebut cuaca ekstrem yang menerpa Brasil belakangan ini tidak terlepas dari fenomena El Nino. Para ilmuwan pun mengingatkan cuaca ekstrem berpeluang lebih sering terjadi karena perubahan iklim.
"Tragedi-tragedi ini akan terus terjadi, semakin sering dan semakin buruk," kata koordinator kebijakan publik di lembaga Climate Observatory, Suely Araujo.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Cuaca Ekstrem Masih Terjadi, Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat Mei 2024
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV