> >

Gelombang Panas Tewaskan 2 Orang di India, Sekolah dan Kampus Ditutup Sementara

Kompas dunia | 5 Mei 2024, 00:35 WIB
Seorang pria mandi di bawah keran air umum di dekat Sungai Gangga saat udara panas melanda Prayagraj, India, Kamis, 2 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Rajesh Kumar Singh)

 

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus, di Kerala, India, untuk sementara ditutup akibat gelombang panas yang melanda negara tersebut.

Pemerintah daerah di Kerala menutup operasional sekolah dan kampus hingga Senin (6/5/2024) untuk menghindari dampak dari gelombang panas yang terjadi.

Dilansir Xinhua, Sabtu (4/5/2024), pejabat setempat mengimbau masyarakat untuk meminimalkan paparan sinar matahari langsung dan mendesak pihak berwenang untuk terus memantau situasi guna menghindari kebakaran.

Departemen Meteorologi India memperkirakan gelombang panas akan terus terjadi di distrik Alappuzha, Palakkad, Thrissur, dan Kozhikode. Wilayah-wilayah tersebut masuk dalam daerah dengan peringatan warna kuning.

Suhu maksimum di distrik Palakkad diprediksi akan meningkat hingga 40 derajat celcius, dan di distrik Kollam, Thrissur, dan Kozhikode diperkirakan akan meningkat hingga 39 derajat celcius.

Sebelumnya, menurut pemberitaan media lokal, dua orang tewas awal pekan ini di Kerala akibat gelombang panas yang masih terus berlangsung.

Suhu panas sejauh ini juga terjadi di Indonesia dan dirasakan oleh masyarakat pada siang hari.

Baca Juga: Kata BMKG soal Kemungkinan Gelombang Panas Terjadi di Indonesia

Namun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah suhu panas di Indonesia diakibatkan oleh gelombang panas atau heat wave seperti di India dan beberapa negara Asia lainnya.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Xinhua


TERBARU