Libya Tuntut Beirut Usai Foto Sel Tahanan Anak Muammar Khadafi Bocor ke Publik
Kompas dunia | 30 April 2024, 10:41 WIBBEIRUT, KOMPAS TV - Foto-foto yang bocor tentang anak laki-laki pemimpin Libya yang tewas terbunuh, Muammar Khadafi, dan sel bawah tanah kecil tempat dia ditahan selama bertahun-tahun di Lebanon menimbulkan kemarahan di Libya. Otoritas di Tripoli menuntut Lebanon menjaga martabat dan perbaikan kondisi hidup anak Muammar, Hannibal Khadafi.
Foto-foto tersebut memperlihatkan ruangan tanpa cahaya alami yang penuh dengan barang-barang. Terlihat sebuah tempat tidur, dan toilet kecil. "Saya hidup dalam penderitaan," kata Hannibal seperti yang dikutip oleh Al-Jadeed TV dalam siaran Sabtu malam (27/4/2024). Hannibal disebut tahanan politik dalam kasus yang dia tidak punya informasi tentangnya.
Dua pejabat kehakiman Lebanon memastikan kepada Associated Press hari Senin, (29/4/2024), bahwa foto-foto yang ditayangkan oleh Al-Jadeed adalah memang anak dari mantan pemimpin Libya berpangkat kolonel tersebut. Dan sel tempat dia ditahan selama bertahun-tahun di markas polisi di Beirut pun benar. Hannibal terlihat sehat, dengan janggut tipis dan kacamata.
Seseorang yang biasanya berhubungan dengan Hannibal, seorang warga Libya, mengatakan foto-foto itu diambil beberapa hari terakhir. Semua berbicara dengan syarat anonim karena tidak diizinkan untuk berbicara kepada media.
Hannibal ditahan di Lebanon sejak 2015 setelah dia diculik dari Suriah, di mana dia tinggal sebagai pengungsi politik. Dia diculik oleh militan Lebanon yang menuntut informasi tentang nasib ulama Syiah Lebanon terkemuka Moussa Al-Sadr, yang menghilang selama perjalanan ke Libya pada tahun 1978.
Nasib Al-Sadr menjadi perkara sensitif di Lebanon. Keluarganya percaya dia mungkin masih hidup di penjara Libya, meskipun kebanyakan orang Lebanon menganggap Al-Sadr, yang sekarang berusia 95 tahun, telah meninggal.
Delegasi Libya mengunjungi Beirut bulan Januari untuk membuka kembali pembicaraan dengan pejabat Lebanon tentang nasib Al-Sadr dan pembebasan Hannibal.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengaktifkan kembali perjanjian antara Lebanon dan Libya yang tidak aktif, disepakati pada tahun 2014, untuk kerjasama dalam penyelidikan Al-Sadr. Delegasi tersebut tidak kembali ke Beirut seperti yang direncanakan.
Baca Juga: Pengadilan Libya Putuskan Anak Muammar Khadafi Berhak Ikut Pemilu Presiden
Bocornya informasi oleh Al-Jadeed datang setelah marak laporan bahwa Hannibal menerima perlakuan istimewa di markas polisi dan dia dituding menjalani operasi kosmetik termasuk penanaman rambut dan perbaikan gigi. Media ini juga mengutip Hannibal yang mengatakan, "Biarkan mereka mengambil rambut dan gigi saya dan berikan saya kebebasan."
Hannibal melakukan mogok makan pada bulan Juni tahun lalu dan dibawa ke rumah sakit setelah kesehatannya memburuk.
Kementerian Kehakiman Libya dalam sebuah pernyataan hari Minggu mengatakan Hannibal sedang ditangguhkan hak-haknya yang dijamin oleh hukum. Mereka mendesak otoritas Lebanon untuk memperbaiki kondisi hidup dan menjaga martabatnya, menambahkan otoritas Lebanon harus secara resmi memberi tahu Libya tentang perbaikan tersebut.
Libya mengatakan Hannibal Khadafi layak untuk dibebaskan.
Setelah dia diculik tahun 2015, otoritas Lebanon membebaskannya tetapi kemudian menahannya, menuduhnya menyembunyikan informasi tentang Al-Sadr.
Al-Sadr adalah pendiri kelompok Amal, milisi Syiah yang berperang dalam perang saudara Lebanon 1975-1990 dan kemudian menjadi partai politik yang saat ini dipimpin Ketua Parlemen negara itu, Nabih Berri.
Baca Juga: Libya Penjarakan 8 Pejabat yang Bertanggung Jawab Atas Keruntuhan Bendungan dan Mengakibatkan Banjir
Banyak pengikut Al-Sadr yakin Muammar Khadafi memerintahkan pembunuhan Al-Sadr dalam perselisihan atas pembayaran Libya kepada milisi-milisi Lebanon.
Libya telah menyatakan bahwa ulama itu, bersama dua teman seperjalanannya, meninggalkan Tripoli tahun 1978 dalam penerbangan ke Roma.
Human Rights Watch mengeluarkan pernyataan pada bulan Januari yang menyerukan pembebasan Hannibal Khadafi. Kelompok hak asasi manusia itu mencatat Hannibal baru berusia 2 tahun pada saat kepergian Al-Sadr dan tidak punya posisi senior di Libya sebagai orang dewasa.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Arab News