Geger Menlu Thailand Tiba-Tiba Mundur usai Dicopot dari Jabatan Wakil Perdana Menteri
Kompas dunia | 29 April 2024, 19:05 WIBBANGKOK, KOMPAS TV - Menteri Luar Negeri Thailand Parnpree Bahiddha-Nugara secara tiba-tiba mengundurkan diri karena tidak puas dengan perombakan kabinet yang mencopotnya dari posisi salah satu wakil perdana menteri negara tersebut, Senin (29/4/2024).
Perdana Menteri Srettha Thavisin memastikan laporan pengunduran diri Parnpree Bahiddha-Nugara, mengatakan ia menghormati keputusan tersebut, dan ia sudah mulai mencari pengganti.
Srettha menyatakan bahwa wajar jika beberapa orang merasa kecewa dengan perombakan tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa telah mengirim pesan kepada Parnpree, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih atas karyanya.
"Untuk karyanya yang telah memberi manfaat bagi negara, saya yakin menteri yang baru akan melanjutkan upaya yang baik ini," ujarnya, namun tidak menyebutkan kapan penggantinya akan mengambil alih jabatan tersebut.
Pada hari Minggu, pemerintahan Srettha, yang telah menjabat kurang dari setahun, mengumumkan perombakan kabinet pertamanya.
Tak lama setelah itu, media mengedarkan dokumen yang disebut sebagai surat pengunduran diri dari Parnpree, tertanggal hari Minggu (28/4), menunjukkan ketidakpuasannya bahwa ia dicopot dari jabatan wakil perdana menteri dan hanya tetap menjadi menteri luar negeri.
Menteri di Thailand diizinkan untuk memegang beberapa jabatan kabinet, dan umum bagi menteri senior untuk juga diangkat sebagai wakil perdana menteri.
Baca Juga: Tentara Junta Militer Myanmar Diburu, Jenderalnya Terbunuh oleh Drone di Perbatasan Thailand
PM Srettha Thavisin mengatakan niat di balik pencopotan Parnpree dari jabatan wakil PM adalah agar Parnpree bisa berkonsentrasi sebagai menlu.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik Thai PBS pada hari Minggu, Parnpree mengatakan surat tersebut autentik, namun menyangkal bahwa ia tidak bahagia.
Dia mengatakan perdana menteri punya wewenang untuk membuat keputusan ini, tetapi mengatakan itu "sedikit tidak biasa" dan berpendapat akan menjadi lebih sulit baginya untuk bekerja sebagai menteri luar negeri jika ia tidak juga memegang jabatan wakil perdana menteri.
Parnpree, yang pertama kali diangkat pada bulan Agustus, terlibat dalam beberapa upaya diplomasi, termasuk kunjungan ke Timur Tengah untuk bernegosiasi tentang pembebasan pekerja Thailand di Israel yang ditahan oleh Hamas. Ia juga terlibat dalam inisiatif bantuan kemanusiaan pertama ke tetangga Thailand yang dilanda perang, Myanmar, di mana jutaan orang telah mengungsi akibat kekerasan yang menyusul kudeta militer pada tahun 2021.
Sebagai bagian dari perombakan kabinet, Perdana Menteri Srettha, mantan CEO pengembang properti terkemuka Thailand, kehilangan kursinya sebagai menteri keuangan.
Dia digantikan oleh Pichai Chunhavajira, yang baru-baru ini menjabat sebagai Ketua Konglomerat Energi Bangchak dan Ketua Bursa Efek Thailand. Pichai juga telah diangkat sebagai wakil perdana menteri.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press